Prosesi Gunungan Getuk sebelum digerebek oleh masyarakat. Foto Ini kegiatan gerebek getuk sebelum pandemi Covid 19. (Dok sb.id)


MAGELANG (SUARABARU.ID) –
Setelah terhenti selama empat tahun akibat pandemi Covid 19, kegiatan ‘gerebek getuk’ yang kali pertama diselenggarakan tahun 2006 dan kemudian menjadi ikon Kota Magelang, tahun 2024 dihidupkan lagi. Gerebek getuk hanya digelar pada peringatan Hari Jadi Kota Magelang.

‘’Tahun 2019 terakhir menyelenggarakan gerebek getuk. Sejak tahun 2020 dihentikan, karena pandemi Covid 19. Tahun ini (2024) diadakan lagi dengan nama ‘Festival dan Gerebek Getuk’. Acara yang berlangsung 26 dan 27 April 2024 dan puncaknya pada 28 April, adalah rangkaian peringatan Hari Jadi ke 1118 Kota Magelang,’’ kata Kabid Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Magelang, Sugeng Prijadi, kemarin.

Pada jumpa pers kegiatan itu di ruang Sidang Lantai 2 Kantor Wali Kota Magelang, dia menjelaskan, Festival dan Gerebek Getuk juga diikuti 9 kabupaten dan kota di Jateng. Dari dalam Kota Magelang semua pengusaha getuk baik yang sudah pabrikan maupun yang tradisional, ikut berpartisipasi.

Kabupaten Sragen memamerkan produk Getuk Sinden, Banyumas Getuk Sukaraja, Karanganyar Getuk Take, Kabupaten Magelang Getuk Lindri dan Klaten Getuk Kripsi. ‘’Ungaran, Kebumen, Salatiga dan Temanggung juga ikut berpartisipasi dalam pameran getuk itu,’’ ujarnya.

Produk getuk lokal Kota Magelang yang dipamerkan antara lain Getuk Gondok, Getuk Marem, Getuk Echo, Getuk Trio dan industri kecil menengah (IKM) Getuk Kimpul Dudan.

Selain itu, sekitar 7 sanggar tari lokal asal Kota Magelang ikut meramaikan kegiatan itu. Juga kesenian dari 8 kabupaten peserta festival tersebut.

Menurutnya, acara gerebek getuk yang merupakan bagian dari peringatan Hari Jadi Ke 1118 Kota Magelang, dilaksanakan pada 28 April dimulai dari Kawasan Budaya Mantyasih sampai Akun-alun Kota Magelang. Meliputi prosesi penetapan Perdikan Mantyasih. Dilanjutkan penyerahan Prasasti Mantyasih, kirab budaya dan gunungan palawija.

‘’Gunungan palawija berjumlah 17 buah dari 17 kelurahan di Kota Magelang. Ini (diibaratkan red) penyerahan hasil pertanian dari kelurahan kepada pimpinan di wilayah kota,’’ ujarnya.

Memperingarti Hari Jadi Ke 1118 Kota Magelang, sedikitnya dua OPD memberi subsidi kepada masyarakat berpenghasilan rendah. Yaitu PDAM memberi subsidi kepada 1.148 pelanggan, dan Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) memberi pembebasan kepada 3617 wajib pajak PBB-P2.

Doddy Ardjono