blank
Lukisan Karya: Kalyana Widya Cahyani

BLORA (SUARABARU.ID)– Lukisan karya Kalyana Widya Cahyani, siswi kelas IX SMP Negri 1 Blora di atas, berjudul ‘Dunia Indah tanpa Narkoba’ itu, sebenarnya ingin
memberikan informasi kepada masyarakat, bahwa kehidupan yang sehat tanpa menggunakan zat-zat adiktif seperti narkoba dan alkohol, akan memberikan masa depan yang indah.

Hal itu seperti yang diungkapkan Kunarto Marzuki, seorang aktivis dan pemerhati masalah sosial, terkait hasil karya Kalyana yang kini ramai diperbincangkan.

Menurut dia, narkotika dan bahan adiktif lainnya hanya memberikan keindahan semu atau kamuflase di dalam kehidupan.

Dikatakan Kunarto, pelukis remaja ini juga ingin memberikan pesan, penanganan masalah narkotika tidak bisa dilakukan sendirian saja, melainkan harus dilakukan secara bersama-sama.

BACA JUGA : Pandemi Covid-19, Polres Blora Intensif Patroli di Tempat Wisata

Penanganan masalah narkotika secara sendiri-sendiri dan parsial, hanya menimbulkan kegagalan serta tidak tercapainya tujuan Indonesia untuk bersih dari narkoba.

”Memberantas narkoba itu, tentu membutuhkan kebersamaan semua pihak,” begitu ucap Kalyana tentang lukisannya itu.

Menurut dia yang ditemui di rumahnya baru-baru ini, pesan dalam lukisannya itu, adalah lukisan yang mengandung kritik. Karena sampai saat ini, penanganan masalah narkotika di Indonesia masih berjalan sendiri-sendiri, dan terkesan ego sektoral.

Dampaknya, meski berton-ton narkoba berhasil disita aparat penegak hukum, namun kasus penyelundupan narkoba ke Indonesia seperti tidak ada habisnya, dan tidak ada jeranya.

Pesan lain yang ditonjolkan dalam lukisan itu, seperti digambarkan Kunarto adalah, pentingnya peran para pemuka agama, pemuka budaya dan pemuka masyarakat dari semua kalangan (multi kulturalisme), untuk berpartisipasi aktif dalam menangani masalah narkotika.

Stop Narkoba

Selama ini, ada kesan penanganan masalah narkotika hanya tugas aparat penegak hukum atau pemerintah semata. Seakan-akan pencegahan dan pemberantasan
penyalahgunaan dan peredaran narkoba hanya tugas BNN dan kepolisian saja.

Padahal sesungguhnya, partisipasi aktif masyarakat justru menjadi kunci keberhasilan penanganan masalah narkoba.

Misalnya dalam bidang rehabilitasi.
Komponen masyarakat bisa mendirikan tempat-tempat rehabilitasi dengan model
pendekatan keagamaan, kebudayaan maupun kearifan lokal lainnya.

“Hal ini tentu sangat membantu di tengah minimnya tempat (sarana) rehabilitasi milik pemerintah, khususnya di Jawa Tengah,” terang Kunarto.

Dipaparkan dia, pelukis yang masih duduk di Sekolah Menengah Pertama ini memberikan gambaran, seluruh komponen masyarakat, mulai pemerintah, lembaga pendidikan, tokoh agama, tokoh budaya dan semua sektor harus bersama-sama dan kompak mengatakan Stop Narkoba.

Tanpa itu semua, pencegahan, pemberantasan, penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba di Indonesia, akan susah untuk dituntaskan.

”Mari bersama-sama mengatakan Stop Narkoba, Say No to Drugs, agar dunia ini benar-benar indah tanpa narkoba. Ingat ya, bersama-sama! Bukan sendiri-sendiri,” tukas dia.

Wahono-Riyan