blank
Para relawan pemakaman jenazah Covid-19 Kabupaten Kudus yang tergabung dalam tim Cekathil saat menyampaikan keluhan kepada Ketua DPRD dan Kapolres Kudus.foto:Suarabaru.id

KUDUS (SUARABARU.ID) – Aksi mogok para relawan pemakaman jenazah Covid-19 Kabupaten Kudus atau yang lebih dikenal sebagai tim Cekathil, nampaknya cukup berdampak. Dalam sehari, Minggu (16/8), setidaknya ada empat  jenazah Covid-19 yang proses pemakamannya tertunda selama berjam-jam.

Personel tim Cekathil nampaknya masih kecewa dengan Dinas Kesehatan yang dinilai kurang ikut bertanggung jawab dalam penanganan dan pemakaman jenazah pasien Covid-19. Sehingga seakan-akan tugas untuk memakamkan jenazah pasien Covid-19, dibebankan semuanya ke tenaga relawan Cekathil yang selama ini bekerja secara sukarela.

Kondisi tersebut memancing keprihatinan dari Ketua DPRD Kudus, Masan. Bersama Kapolres Kudus AKBP Aditya Surya Darma mendatangi markas tim Cekathil yang berada di kantor BPBD Kudus, Minggu (16/8) malam. Keduanya berusaha membujuk relawan Cekathil untuk mau bertugas lagi.

Korlap Tim Cekathil, Mbah Bejo di hadapan Ketua DPRD dan Kapolres  mengungkapkan, aksi yang dilakukan para relawan memang muncul lantaran kecewa dengan kinerja Dinas Kesehatan. Apalagi dalam kesempatan sebelumnya, Jubir Gugus Tugas dr Andini Aridewi juga menyatakan telah menyiapkan 132 petugas pemulasaran jenazah di tiap-tiap desa.

“Ya kalau memang Dinas Kesehatan sudah memiliki petugas khusus, maka kami lebih baik istirahat dulu dari aktivitas memakamkan jenazah pasien Covid-19,”kata Mbah Bejo.

Apalagi, kata Mbah Bejo, selama ini tanggung jawab Dinas Kesehatan terhadap pelaksanaan pemakaman jenazah Covid-19 dirasa sangat minim. Hal tersebut menambah kekecewaan tim Cekathil terhadap Dinas Kesehatan.

Petugas Pemulasaran Jenazah RSUD dr Loekmonohadi Kudus, H Saiful Anas mengungkapkan, dalam sehari ini ada sekitar empat jenazah yang pemakamannya sempat tertunda. Pihaknya mengaku cukup kerepotan dengan aksi mogok relawan tim Cekathil tersebut.

Baca Juga: Kecewa dengan Dinkes, Relawan Cekathil Mogok Makamkan Jenazah Covid-19

Menanggapi keluhan tersebut, Ketua DPRD Kudus Masan menyampaikan permohonan maafnya atas masalah yang terjadi. Menurutnya, hal ini akibat buruknya komunikasi antar instansi yang ada di Pemkab.

Menurut Masan, jika tim Cekathil tidak mau bekerja lagi, yang kasihan adalah keluarga jenazah yang meninggal. Padahal, baik secara syariat agama maupun prosedur klinis, pemulasaran dan pemakaman jenazah Covid-19 harus disegerakan.

“Yang kasihan adalah keluarga pasien dan si jenazah tersebut. Sebab, semestinya pemakaman jenazah adalah sesuatu yang harus disegerakan. Untuk itu, secara pribadi dan secara kedinasan, saya mohon maaf, dan mohon agar tim Cekathil ini bisa kembali menjalankan tugas untuk memakamkan jenazah pasien Covid-19,”ujar Masan.

Masan juga berjanji akan menyelesaikan persoalan tersebut sesuai kewenangan yang dimiliki sebagai Ketua DPRD. Dalam waktu dekat pihaknya akan segera mengklarifikasi atas persoalan yang terjadi.

“Segera Dinas Kesehatan akan kami panggil, atau kalau perlu kami yang akan melakukan sidak secara langsung,”tandasnya.

Setelah dibujuk oleh  Ketua DPRD dan Kapolres, relawan Cekathil akhirnya mulai melunak dan siap untuk melayani pemakaman jenazah Covid-19 lagi. Namun, mereka meminta agar klarifikasi terhadap Dinas Kesehatan tersebut segera dilakukan.

Tm-Ab