TEMANGGUNG (SUARABARU.ID) – Tiga hari menjelang hari raya Idul Adha, penjualan hewan kurban di wilayah Kabupaten Temanggung mengalami lesu pembelian dibandingkan tahun sebelumnya.
“Lesunya pembelian hewan kurban tersebut diduga dampak dari penyebaran covid-19 yakni kondisi perekonomian masyarakat sedang melemah, hasil panen pertanian tidak mahal, pekerjaan sedang susah. Sehingga, masyarakat saat ini lebih memilih untuk mencukupi kebutuhan pokoknya terlebih dahulu,” kata Sumarno, salah satu pedagang hewan kurban di Pasar Hewan Desa Badran, Kecamatan Kranggan, Kabupaten Temanggung.
Sumarno mengatakan, penurunan pembelian hewan kurban pada tahun ini mencapai lebih dari 30 persen dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Menurutnya, kondisi saat ini berbeda dengan tahun lalu, yakni para calon pembeli mulai ramai membeli hewan kurban sejak sepekan menjelang perayaan Idul Adha dan puncaknya saat tiga hari menjelang Idul Adha.
Ia menambahkan, dua hari menjelang Idul Adha tahun lalu, dirinya jumlah hewan kurban yang terjual antara 120 hingga 150 ekor kambing jantan . Sedangkan, pada tahun ini baru menjual k 80 kambing jantan yang terjual.
Sumarno menambahkan, meskipun permintaan hewan kurban mengalami penurunan, tetapi untuk harga tetap naik. Kenaikan harga tersebut dikarenakan, harga dari peternak g mengalami kenaikan.
“ Untuk harga hewan kurban mengalami kenaikan antara Rp200 ribu hingga Rp300 ribu per ekornya,’ ujarnya.
Sedangkan pembeli hewan kurban berupa kambing atau domban paling banyak dari daerah Jogjakarta, Magelang, Ambarawa, Semarang dan Salatiga. Untuk pembeli dari wilayah Kabupaten Temanggung tetap ada, tetapi jumlahnya tidak sebanyak dari luar daerah.
Yon-trs