WONOSOBO(SUARABARU.ID)-Sejumlah Ketua Partai Politik (Parpol) dan Tokoh Agama (Toga) di Wonosobo menandatangani pakta integritas Pilkada 2020 tanpa politik uang.
Penandatanganan pakta integritas Pilkada tanpa money politic yang digagas Gerakan Masyarakat Perangi Korupsi (GMPK) Wonosobo itu dilakukan di Hotel Harvest setempat.
Ketua GMPK Wonosobo Idham Cholid, Minggu (26/7), mengatakan penandatanganan pakta integritas Pilkada anti politik uang tersebut sebagai perhatian agar demokrasi tingkat lokal itu berjalan bersih dan jujur.
“Pilkada yang diwarnai politik uang jelas akan melukai dan menciderai demokrasi. Pemimpin yang dihasilkan dari proses Pilkada yang tidak bersih dan tidak jujur pasti menghasilkan sosok yang tidak baik,” tegasnya.
Menurut Idham, kenapa penandatangan pakta integritas tanpa politik uang dalam Pilkada itu muncul. Sebab, sudah menjadi rahasia umum, telah terjadi praktek “jual-beli” yang sangat masif pada Pilkada dan Pemilu legislatif sebelumnya.
Kualitas Pemilu
“Harapan saya, ketika sudah ada komitmen bersama dari petinggi parpol dan tokoh agama, untuk tidak bermain politik uang, maka perjalanan Pilkada serentak Desember 2020 nanti, akan berlangsung secara berkualitas,” cetusnya.
Politik uang, sambung Idham, terjadi selain sistem pemilu yang membuka peluang money politic, juga mentalitas elit politik yang masih lemah. Warga pun mengikuti mental elit politik untuk berbuat curang dengan mengabaikan moralitas politik.
“Sehingga kecurangan Pilkada terjadi dengan leluasa dan tidak ada tindakan yang tegas dari penyelenggara Pilkada. Ini yang harus dibendung dan tidak boleh lagi terjadi dalam Pilkada yang akan datang,” paparnya.
Ditambahkan Idham, selama praktek politik uang dibiarkan terjadi, maka kualitas Pemilu dan Pilkada serentak dipastikan berjalan tidak demokratis.
“Warga perlu terus menerus diberi pendidikan politik sejak dini. Bahwa money politik itu haram dan tidak boleh dilakukan. Harus ada gerakan money politik itu harus dilawan dan dimusnahkan,” tegasnya.
Muharno Zarka-Wahyu