WONOSOBO(SUARABARU.ID)-Pemkab Wonosobo memutuskan untuk tetap menggelar Pisowanan Mirunggan alias peringatan Hari Jadi ke 195, digelar secara terbatas dan tertutup, Jumat (24/7), di Pendopo Bupati belakang.
Peserta prosesi Hari Jadi Wonosobo hanya diikuti 25 pejabat OPD tertentu serta Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkompimda) dan istri, upacara pisowanan tetap menerapkan protokol kesehatan demi mengantisipasi potensi penularan virus Corona.
Setiap pejabat yang hendak memasuki kawasan pendopo wingking (Pendapa Belakang) diwajibkan untuk mengenakan masker, sarung tangan karet dan menjalani cek suhu tubuh oleh petugas dari Dinas Kesehatan.
Bupati Wonosobo, KRMT Eko Purnomo selaku Pangarso Praja dalam Pisowanan Mirunggan menegaskan penerapan protokol kesehatan adalah demi menjaga agar tak sampai peringatan hari jadi menjadi sumber penularan Covid-19.
Dalam sabda pangarsa praja, alias sambutan tertulisnya dalam bahasa jawa krama inggil, Eko juga menyebut kewaspadaan terhadap potensi penularan Covir-19 mesti dipahami pula oleh warga masyarakat.
“Meski saat ini di Wonosobo sudah nihil kasus konfirmasi positif Covid-19, setelah sebelumnya secara akumulatif tercatat ada 84 kasus, saya meminta seluruh jajaran ASN maupun masyarakat luas agar tetap solid menjaga diri dari paparan virus korona ini,” tuturnya.
Protokol Kesehatan
Eko menyampaikan terima kasih, kepada para pejuang di garda penananganan Covid-19, yakni tenaga medis, relawan, TNI-Polri hingga seluruh elemen masyarakat yang telah bahu membahu secara sinergis. Apresiasi setulus hati dan meminta semua agar senantiasa solid dalam koordinasi dan komunikasi.
Selain itu, dalam masa pandemi Covid-19, Bupati juga mengharapkan agar warga tak surut dalam berkreasi dan berkarya, meski harus tetap selalu waspada agar aman dari penularan dan penyebaran virus Corona.
Dalam setiap aktifitas, baik dalam lingkup keagamaan, perekonomian, sosial kemasyarakatan, hingga seni dan kebudayaan, warga harus tetap wajib mematuhi imbauan pemerintah untuk pencegahan penyebaran dan penularan Covid-19.
“Sebagaimana tema Hari Jadi ke 195 ini, semua warga harus menumbuhkan solidaritas dan kepedulian demi Wonosobo yang bersatu untuk maju, mandiri dan sejahtera untuk semua,” tegasnya.
Gelaran peringatan Hari Jadi ke-195 Wonosobo, sebagaimana dijelaskan Sekda, One Andang Wardoyo memang serba terbatas. Namun demikian, secara simbolis, seluruh rangkaian yang biasa dihelat sebelum pisowanan agung tetap diselenggarakan.
“Ritual pengambilan air suci, ziarah makam, hingga hastungkara umbul donga juga telah sukses diadakan, bahkan sampai pada prosesi Mbirat Sengkala semalam juga telah digelar,” tuturnya.
Dalam seluruh rangkaian kegiatan sederhana tersebut, pihak panitia disebutnya, sangat ketat dalam penerapan protokol kesehatan, sehingga secara jumlah personel yang terlibat pun sangat dibatasi.
Muharno Zarka-Wahyu