MAGELANG (SUARABARU.ID) – Pada fase new normal ini sejumlah pondok pesantren (ponpes) di Jawa Timur sudah mulai persiapan melakukan aktifitas belajar mengajar. Seperti Ponpes Lirboyo, Ploso, dan Tebuireng.
DPC PKB Kabupaten Magelang berusaha memberikan advokasi dan pendampingan bagi keberlangsungan pendidikan di lingkungan ponpes Magelang maupun para santri Magelang yang mondok di luar Magelang. Upaya itu agar tetap semangat dan menjalankan proses belajar mengajar di ponpes.
Pada hari ini, Minggu 5 Juli 2020, DPC PKB Magelang memberikan fasilitas akomodasi berupa tranportasi tujuh bus dan bekal perjalanan para santri yang akan kembali ke ponpes. Ada 387 santri yang diberangkatkan untuk kembali ke Ponpes Lirboyo.
Pemberangkatannya dilakukan di depan Aula Pondok Pesantren Asri, Tegalrejo, Kabupaten Magelang. “Sedangkan para santri Ploso yang masih menunggu jadwal keberangkatan juga akan kami fasilitasi,” kata Ketua DPC PKB Magelang, Drs Suwarsa.
Pelepasan keberangkatan dilakukan oleh Ketua PC NU Magelang KH Achmad Izzudin LC MSi. Hadir Ketua DPW PKB Jawa Tengah KH Muhammad Yusuf Chudlori, KH Muhammad Mahin (Gus Mahin). Juga sejumlah anggota FPKB terdiri Sukur Akhadi, Mahmud SH, Muh Adib SAg, H Islahudin, Suherman SE, Gunawan Sugiarno SH, Miftahul Huda SAg MSi. Lalu Ketua RMI Kabupaten Magelang KH Amin Mustofa, serta para wali santri dan alumni santri Lirboyo.
KH Achmad Izuddin LC MSi atau Gus Din memberikan arahan kepada para santri agar tetap bersemangat dengan niat yang ikhlas dalam menjalankan niat tolabul ‘ilmi (menuntut ilmu). Karena dengan tiga syarat, santri akan sukses.
Yakni pertama kesungguhan dan niat yang ihlas para santri, kedua doa orang tua dan ketiga kesungguhan guru atau kyai dalam membimbingnya, santri akan mendapat ilmu yang bermanfaat dan barokah yang berguna bagi masyarakat, bangsa dan negara.
Sementara KH Muhammad Mahin (Gus Mahin) mewakili wali santri menyampaikan apresisasi kepada DPC PKB, anggota FPKB dan para kader PKB yang telah peduli dan meringankan beban yang dialami oleh para wali santri dan santri Lirboyo, sehingga proses keberangkatan ke Ponpes Lirboyo dapat berjalan lancar.
“Semoga apa yang dilakukan oleh PKB mendapat ridho dari Allah SWT dan diberikan amanah dalam menjalankan tugas dan fungsinya di Pemerintahan Kabupaten Magelang,” katanya.
Sukur Akhadi yang mewakili anggota FPKB menyampaikan bahwa fasilitas berupa transportasi bus dan akomodasi yang diberikan kepada para santri adalah murni swadaya dari kader PKB, baik yang ada di eksekutif maupun legislatif. Mereka patungan untuk meringankan beban yang dialami oleh para wali santri dan santri akibat dampak covid-19.
“Kami berharap semoga partisipasi dari DPC PKB dapat sedikit meringankan beban para wali santri dan menjadi motivasi bagi santri agar tetap bersemangat dalam menuntut ilmu, sehingga kelak bisa melanjutkan perjuangan almarhum Simbah KH Abdul Manaf selaku pendiri Pondok Pesantren Lirboyo, Jawa Timur, yang asli dari Banar, Mertoyudan, Magelang.
Juga berharap dengan doa para santri Lirboyo kami yang mendapat amanah di Pemerintahan Kabupaten Magelang selalu mendapat bimbingan dari Allah dan bisa terus bersinergi dengan NU dan pondok pesantren dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dan negara,” pungkasnya.
Eko Priyono