MAGELANG (SUARABARU.ID)- Dalam kurun waktu sekitar dua minggu terakhir, harga bunga mawar tabur di Pasar Bunga Jalan Singosari, Kota Magelang melonjak tajam, dibandingkan hari-hari biasanya. Kenaikan harga bunga tabur tersebut dipicu banyaknya permintaan masyarakat yang membutuhkan untuk nyekar di bulan Ruwah ( kalender Jawa) atau menjelang bulan Ramadhan.
“Kenaikan harga bunga mawar tabur tersebut, dikarenakan permintaan bunga mengalami peningkatan, menjelang bulan Ramadhan. Yakni, untuk keperluan nyekar di sejumlah pemakaman umum,” kata Ayu, salah satu pedagang bunga mawar tabur di pasar bunga di Jalan Singosari, Kota Magelang, Jumat (7/2/2025)..
Ayu mengatakan, selain karena permintaan akan bunga mawar tabur yang cukup tinggi, kenaikan harga tersebut juga disebabkan pasokan dari petani bunga di Kecamatan Pakis, Kabupaten Magelang mulai menipis. Karena, di awal bulan Ruwah , para petani bunga memangkas pangkal batang pohon mawar, untuk persiapan panen menjelang lebaran, mendatang.
Di sisi lain, permintaan bunga mawar untuk keperluan tabur bunga untuk nyekar juga meningkat pada Jumat ( 7/2/2025), merupakan Jumat Kliwon terakhir di bulan Ruwah. Dalam tradisi di masyarakat Jawa, aziarah makam pada Jumat Kliwon, dipercaya merupakan waktu yang baik untuk mendapatkan rahmat bagi arwah leluhur.
Ayu menambahkan, saat ini harga bunga mawar satu keranjang ukuran kecil yang semula dijual dengan harga Rp 5.000, naik menjadi Rp 10.000. Kemudian bunga mawar keranjang ukuran tanggung semula Rp 10.000 menjadi Rp 25.000. “Sedangkan satu keranjang besar bunga mawar yang semula dijual dengan harga Rp75.000, kini menjadi Rp 200.000.,”ujarnya
Salah satu pembeli , Yuli mengaku meskioun harga bung mawar tabur mengalami kenaikan, tetapi dirinya tetap membelinya untuk nyekar ke makam keluarganya yang telah meninggal dunia.
“Meskipun harganya naik, tetap saya membelinya karena membutuhkan untuk keperluan nyekar , apalagi Jumat ini merupakan Jumat Kliwon terakhir di bulan Ruwah,” katanya.W. Cahyono