blank
Pasukan Pertahanan Jepang berdoa saat membawa jenazah seorang warga, yang sebelumnya hilang di wilayah yang hancur akibat hujan lebat di Aso, Prefektur Kumamoto, bagian barat daya Jepang, Senin (16/7/2012). Lembaga Iklim Jepang memperingati adanya hujan deras di wilayah utara dan barat Jepang. Hujan di tiga perfektur di Kyushu menyebabkan 26 orang tewas dan enam lainnya tak diketahui nasibnya, menurut keterangan NHK. Foto: Ant

TOKYO (SUARABARU.ID)  – Hujan lebat yang belum pernah terjadi sebelumnya menghantam pulau selatan Kyushu di Jepang dan sedikitnya 13 orang hilang, sementara pejabat prakiraan cuaca memperingatkan ancaman banjir dan tanah longsor, menurut lembaga penyiar NHK, Sabtu.

Siaran televisi menayangkan rumah-rumah dan mobil terendam air lumpur di Prefektur Kumamoto, tempat NHK melaporkan banjir Sungai Kuma merusak banyak rumah dan menghanyutkan sebuah jembatan.

Badan Meteorologi Jepang mengeluarkan peringatan status tertinggi bencana banjir dan tanah longsor yang dipicu oleh hujan, yang “tidak pernah dialami” sebelumnya di kawasan tersebut, bunyi laporan itu.

Lebih dari 100 permintaan bantuan mengalir ke pihak berwenang setempat namun mereka tak bisa menanggapi langsung semuanya, menurut NHK.

NHK/Ant-trs

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini