SUKOHARJO (SUARABARU.ID) – Ratusan anggota Pemuda Pancasila (PP) Sukoharjo menggelar aksi menolak RUU Haluan Ideologi Pancasila (HIP) di Gedung DPRD, Jumat (3/7/2020). Mereka datang mengenakan seragam loreng kebesaran PP, membentangkan poster dan langsung melakukan orasi. Aksi sendiri mendapat pengamanan keta dari apara tPolres Sukoharjo.
Ketua MPC PP Sukoharjo, Nursito dalam orasinya menyebutkan pihaknya menolak RUU HIP karena membuat kegaduhan besar di negeri ini. Mereka juga menyesalkan langkah yang dilakukan oleh DPR terkait dengan inisiatif untuk memeras sila-sila dalam pancasila. “RUU seperti itu tidak ada urgensinya bahkan menimbulkan kegaduhan dan pertentangan. Pancasila sebagai ideologi bangsa sudah jelas, mestinya DPR di tengah pandemi Covid-19 ini lebih fokus,” ujar Nursito.
Karena itu, apapun bentuk dan upaya merongrong sendi kebhinekaan, PP dengan tegas menolak, termasuk RUU HIP. Sebab RUU tersebut menimbulkan tafsir lain terkait ideologi bangsa yang berdasar Ketuhanan YME melahirkan Kemanusiaan, Persatuan, kerakyatan dan Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
Dalam pasal 9 RUU HIP disebutkan bahwa yang terpenting dalam kehidupan berbangsa ini adalah pangan, sandang dan papan. Agama diletakkan pada nomor 5, padahal jelas dalam Pancasila sila 1 Ketuhanan Yang Maha Esa. Di samping itu, pasal 7 RUU juga menyiratkan dan mengarahkan intisari pancasila pada gotong royong, bukan Ketuhanan. “Ini berbahaya sekali karena menabrak UUD 1945. Bahkan meski empat kali UUD 45 diamandemen tidak ada yang berani mengamandemen pembukaan UUD 1945. Mengapa karena mengubah pembukaan sama dengan mengubah haluan negara.”
Usai melakukan orasi, perwakilan aksi bertemu dengan pimpinan DPRD untuk menyampaikan aspirasi. Hingga berita ini ditulis, perwakilan masih berdialog dengan pimpinan DPRD Sukoharjo.
Gun