BREBES (SUARA BARU.ID) – Penantian panjang dijalani oleh pasien positif Covid-19 dari Kecamatan Bantarkawung Kabupaten Brebes, Romli (40). Setelah melakukan 14 kali tes swab, Romli yang merupakan pasien positif virus corona dari klaster Gowa, Sulawesi Selatan itu akhirnya dinyatakan sembuh.
Romli sudah 66 hari melakukan karantina di Islamic Center Brebes. Bahkan saat Hari Raya Idul Fitri bulan Mei lalu pun, Romli merayakannya seorang diri di gedung yang biasa digunakan sebagai asrama haji di Komplek Islamic Center, Brebes. Kini ia tersenyum lega setelah dinyatakan sembuh dari Covid-19.
“Alhamdulillah, saya sangat bersyukur dengan apa yang terjadi saat ini. Ini memang penantian panjang. Sebab, Lebaran kemarin, keluarga ingin sekali bertemu tapi saya melarangnya karena berbahaya,” kata Romli, saat ditemui di gedung karantina.
Romli, yang merupakan ayah dari dua anak itu, harus menahan rindu ingin berkumpul dengan keluarga. Dua bulan lebih waktunya dihabiskan di gedung karantina seorang diri. Hanya ditemani seorang penjaga yang biasa mengantarkan makanan untuk Romli. Petugas medis sesekali menjemput dirinya ke rumah sakit untuk tes swab.
“Alhamdulillah ini swab yang kedua kalinya negatif. Sudah lama juga ingin berkumpul bersama keluarga,” pungkasnya.
Kepala Dinas Kesehatan Brebes, dr Sartono mengatakan, hasil swab yang ke 13 dan 14 kalinya ini, Romli dinyatakan negatif. Sehingga Romli sudah dua kali berturut-turut negatif dan dinyatakan sembuh. Romli sebelumnya diisolasi di RSUD Brebes selama sepekan, namun karena kondisinya dari awal tidak menunjukkan gejala, maka R dikarantina di Islamic Center. “Swab yang ke-14 negatif, sehingga kalau sudah dua kali negatif maka sudah dibolehkan pulang. Ini penantian panjang yang sangat kami harapkan. Rencananya beliau akan dipulangkan besok,” katanya.
Sartono menambahkan, Romli pernah menjalani karantina di RSUD Brebes selama beberapa hari. Saat itu, Islamic Center belum disiapkan sebagai tempat karantina untuk pasien Covid-19. Dari pantauan Tim Gugus Tugas Covid-19, badan Romli dalam kondisi bugar. Tidak ada keluhan yang dirasakan selama berstatus OTG.
“Kalau saya melihat, virus yang ada pada Romli lebih kuat dibanding virus yang ada pada rekan rekan lainnya. Buktinya dengan perawatan dan obat yang sama, yang lain sudah pada sembuh. Yang lain itu kan paling lama 14 hari karantina dan sudah sembuh,” tambahnya.
Setelah dipulangkan nanti, Sartono meminta Romli untuk tetap memperhatikan protokol kesehatan. Serta tetap melakukan isolasi mandiri di rumahnya. Itu dilakukan untuk meyakinkan warga di desanya percaya bahwa Romli sudah benar-benar sembuh. Sebab, warga di desanya sangat berhati-hati dan sangat memperhatikan protokol kesehatan.
“Harus tetap melakukan isolasi mandiri di rumahnya, paling tidak selama 14 hari,” tuturnya.
Harviyanto