WONOGIRI (SUARABARU.ID) – Dalam rangka meningkatkan fungsi teknis Shabara, Kapolres Wonogiri AKBP Christian Tobing, membentuk Tim Khusus (Timsus) Harimau (Pelihara Wonogiri aman dan kondusif). Timsus ini, diharapkan memiliki jiwa dan sikap yang tangguh serta berwibawa, layaknya kharisma yang dimiliki si raja hutan.
Untuk merealisasikan pembentukan Timsus Harimau ini, Senin (8/6) di halaman Mapolres Wonogiri digelar upacara pembukaan pelatihan peningkatan kemampuan fungsi teknis Sabhara. Kapolres Wonogiri AKBP Christian Tobing, tampil menjadi inspektur upacara dan berkenan memberikan sambutan. Komandan upacara dipercayakan kepada Ipda Purwanto.
Baca Juga: New Normal, Pergulatan Tak Terpapar, Tak Terkapar, Tak Lapar..?
Kasi Humas Polres Wonogiri Polda Jateng, Iptu Suwondo dan Paur Humas Aipda Iwan Sumarsono, menyatakan, ada 37 personel Sabhara Polres Wonogiri yang direkrut, untuk menjalani pelatihan sebagai calon Timsus Harimau.
Selama Sepekan
Mereka terdiri atas 2 orang perwira dan 35 bintara. Pelatihan akan berlangsung selama sepekan, sampai dengan Minggu (14/6) mendatang, di Mako Brimob Gunung Kendil, Boyolali.
Kapolres mengatakan, kekuatan dari sebuah organisasi adalah jika setiap komponen bisa menjadi lebih baik. Ini bisa dimulai dari upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM), yang didukung ketersediaan anggaran dan sarana prasarana (Sapras).
Selama menjalani pelatihan di Mako Brimob Gunung Kendil, Boyolali, ke 37 personel calon Timsus Harimau tersebut, akan digembleng untuk meningkatkan kualitas SDM dalam rangka meningkatkan kemampuan, dan juga peningkatan penguasaan sistem di lapangan tentang cara bertindak.
Kata Kapolres, pembentukan Timsus Harimau ini, merupakan penjabaran program Kapolda Jawa Tengah yang ke tujuh. Yang kehadirannya kelak, diharapkan mampu memberikan kesan dan citra positif di masyarakat. ”Saya berharap, pelatihan dapat berjalan dengan lancar tanpa hambatan,” jelas Kapolres.
Dalam kesempatan tersebut, Kapolres memberikan motivasi kepada anggota, tentang makna filosofis ajaran Tri Darma dari Pangeran Samber Nyawa. Tokoh pendiri dinasti Mangkunegaran ini, mengajarkan bahwa dalam membela negara, seluruh bangsa hendaknya bersikap rumangsa melu handarbeni (merasa ikut memiliki), mulat sarira hangrasa wani (berani introspeksi diri) dan wajib melu hangrungkebi (wajib ikut membela).
Bambang Pur