HARIAN LEPAS: Wali Kota Semarang memberikan bantuan kepada pekerja harian lepas di lingkungan Pemkot Semarang, Selasa (19/5/2020). Foto: heri priyono

SEMARANG (SUARABARU.ID)– Pemerintah Kota Semarang terus berusaha menyalurkan bantuan di tengah wabah pandemi covid-19. Kali ini giliran ribuan tenaga harian lepas, dengan profesi sebagai petugas kebersihan taman, penyapu jalan, hingga penggali makam, yang mendapat bantuan berupa paket sembako, APD, dan masker.

Tak kurang dari 1.300 orang mendapat perhatian khusus untuk dapat bertahan di tengah tekanan penyebaran virus corona saat ini. Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi pun, secara langsung memberikan bantuan itu, Selasa (19/5/2020).

Wali Kota Semarang yang akrab disapa Hendi itu menekankan, sebagai bagian dari keluarga besar warga Kota Semarang, para tenaga harian lepas harus mendapatkan dukungan dalam memenuhi kebutuhan sehari-harinya, terutama dalam kondisi pandemi ini.

BACA JUGA : Ganjar Bagi Sembako untuk Santri yang Tak Mudik

”Para penyapu jalan, penggali makam dan petugas kebersihan taman tetap dapat menjalankan tugasnya untuk kota kita, meski pada kondisi pandemi. Untuk itu, perlu diberikan perhatian dan semangat melalui bantuan,” ungkap Hendi lagi.

Sementara itu, terkait pemberlakuan PKM di Kota Semarang, Hendi menegaskan, masih akan terus memantau kondisi terkini, atas persebaran covid-19 ini. Pihaknya menaruh harapan besar, jika batas pemberlakuan PKM cukup hingga tanggal yang ditetapkan sebelumnya, yaitu pada tanggal 24 Mei 2020.

Namun meskipun ada rasa optimistis dalam dirinya, Hendi menekankan, apa yang akan dilakukan di Kota Semarang ke depanya sangat bergantung pada dukungan masyarakat, dengan disiplin menjalankan protokoler kesehatan memakai masker, jaga jarak, serta menjaga kebersihan.

Foto: heri priyono

Pos Pantau
”Semua kembali kepada kedisiplinan masyarakat, sebagai garda terdepan pencegahan virus ini,” tegas Hendi.

Di sisi lain, dalam masa pemberlakuan PKM hingga tiba Hari Raya Idul Fitri nanti, Hendi menegaskan, telah menginstruksikan jajarannya, yakni Satpol PP dan Dinas Kesehatan, untuk bekerja sama dengan Denpom, dalam melakukan pengaturan kepadatan di swalayan, pasar, serta menutup jalur masuk ke arah Kota Semarang.

Sebanyak delapan pos pantau di perbatasan dan pos pantau di tengah kota akan terus aktif melakukan langkah antisipatif bagi pemudik, yang akan masuk ke Kota Semarang.

Heri Priyono-Riyan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini