blank
Suasana penyaluran bansos pekerja sektor transportasi. di Dinas Perhubungan foto:Suarabaru.id

KUDUS (SUARABARU.ID) –  Pemkab Kudus mulai menyalurkan Bansos bagi warga terdampak Covid-19. Dan yang menjadi sasaran adalah 685 tukang ojek dan becak serta pekerja di sektor transportasi yang penyalurannya dilakukan oleh Dinas Perhubungan.

Penyerahan bansos berupa 10 kg beras dan uang sebesar Rp 100 ribu tersebut dilakukan di Dinas Perhubungan, Rabu (6/5).

Penerima bantuan berasal dari jasa angkutan wisata dan juru parkir yang tidak bisa bekerja karena wabah yang melanda.

‎Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Kudus, Abdul Halil menjelaskan, penerima bantuan ini telah sesuai kriteria yakni memiliki KTP Kabupaten Kudus dan merupakan pekerjaan utamanya.

Jika tidak memiliki KTP Kabupaten Kudus, tidak bisa mendapatkan bantuan yang dianggarkan dari APBD 2020 Kabupaten Kudus.

“Pengojek dan tukang becak yang mendapatkan bantuan ini merupakan pekerjaan utamanya. Kami tidak memberikan mereka yang hanya sambilan,” ujarnya.

Penerima bantuan tersebut, akan dicatat nomor induk kependudukan (NIK)-nya dan dimasukkan ke dalam sistem.

Baca Juga: Sing Tak Sayang Ilang

Sehingga warga masyarakat yang sudah memperoleh bantuan dari Pemkab Kudus, tidak akan bisa memperoleh bantuan dari Pemprov Jateng dan pemerintah pusat.

“Tujuannya biar merata sehingga yang sudah mendapatkan bantuan tidak bisa memperoleh lagi,” jelasnya.

Halil menambahkan, penyaluran bansos bagi pekerja sektor transportasi tersebut dilakukan selama tiga hari hingga Jumat (8/5) /2020).

“Hari Rabu ini diserahkan kepada ojek menara dan Bakalan Krapyak. Kemudian Kamis besok kepada angkutan wisata dokar, becak dan asngan. Hari Jumat kami bagikan ke juru parkir,” jelasnya.

Sementara itu, Zainal Arifin (‎29), Warga Karangbener, Kecamatan Bae, Kabupaten Kudus mengatakan, bantuan beras dan uang sangat dibutuhkan.

Sejak tidak bisa mengojek di Bakalan Krapyak, dia tidak bisa memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri.

“Sekarang saya susah kerja, nggak ada pemasukannya. Padahal biasanya bisa dapat Rp 50 ribu per hari. Jadi saya terima kasih ‎dapat bantuan ini,” ujarnya.

Dia menceritakan, saat ini pekerjaannya hanya ikut kerja sambilan memasang pendingin ruangan. Jika tidak ada permintaan, terpaksa dia hanya menganggur di rumah tidak bekerja di masa sulit begini.

“‎Selama ini saya belum pernah mendapatkan bantuan apapun. Ini yang pertama kalinya,” jelasnya.

Tm-Ab