blank
ZONA MERAH - Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 yang juga Bupati Brebes, Idza Priyanti, saat mengumumkan status zona merah setelah ada warga yang positif covid-19.

BREBES (SUARABARU.ID) – Berdasarkan hasil Test SWAB di laboratorium corona Salatiga, akhirnya Kabupaten Brebes masuk zona merah setelah salah seorang warganya terpapar positif Virus Corona (Covid-19). Dari 49 Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang di test SWAB, baru ada 21 orang yang hasil Test SWAB nya keluar dan 28 orang lainnya masih menunggu hasil.

“Dari 21 hasil test SWAB yang turun, sebanyak 20 orang dinyatakan negatif dan seorang dinyatakan terkonfirmasi Positif. Yang terkonfirmasi positif adalah seorang laki-laki berinisial YK (36) dari Bantarkawung,” demikian disampaikan Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Idza Priyanti pada jumpa pers di Operation Room Setda Brebes, Selasa (5/5).

YK, lanjutnya, sekarang tengah menjalani perawatan di ruang isolasi RSUD Brebes. Idza Priyanti yang juga Bupati Brebes menjelaskan, seorang warga yang positif merupakan klaster alumni jamaah Gowa.

Dengan demikian, Kabupaten Brebes mulai 5 Mei 2020 dinyatakan zona merah covid-19. Untuk itu, Idza mengintruksikan kepada seluruh warga Kabupaten Brebes untuk meningkatkan kewaspadaan, di antaranya wajib hukumnya memakai masker dalam rangka memutus mata rantai penularan Covid-19.

Pihaknya tidak menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kabupaten Brebes karena masih membutuhkan pengkajian lebih lanjut. Untuk kewajiban memakai masker, lanjut Idza, bisa diambilkan penganggarannya dari Dana Desa (DD) dengan alokasi minimal satu orang satu masker.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes dr Sartono menambahkan, seluruh PDP dalam penanganannya dianggap seolah-olah positif, agar seluruh tenaga medis dalam menanganinya waspada dan tidak kebobolan. Seluruh tenaga medis juga sudah dilakukan rapid test dan hasilnya negatif.

“Yang dilakukan Test Swab, merupakan PDP di RSUD Brebes sebanyak 35 orang dan di RSUD Bumiayu 14 orang,” ungkapnya.

Sartono juga menjelaskan, kondisi YK, masih diisolasi dan akan di lakukan SWAB ulang. Menurutnya tim kesehatan Dinkes dan pihak-pihak terkait, saat ini juga tengah melakukan penanganan tindak lanjut di Bantarkawung.

Sartono mengingatkan bagi warga yang mempunya riwayat penyakit asma, kencing manis dan paru-paru, untuk meningkatkan kewaspadaan karena rentan tertular. “Mereka harus ekstra-ekstra waspada,” tandas Sartono.

Termasuk warga masyarakat juga harus meningkatkan imunitas (kekebalan tubuhnya) dengan berbagai aktivitas yang sehat, meski dilakukan di rumah.

Nur Muktiadi