blank
SUDAH AMAN : Dinding belakang gudang tempat menyimpanan gula BB sidang milik Lie Kamadjaya, sudah ditata dan aman, setelah dinding gudang yang jebol dibenahi. Foto : SB/Wahono

BLORA (SUARABARU.ID) — Barang bukti (BB) gula milik Kamadjaja yang teronggok dua tahun di  gudang Desa Muraharjo, Kecamatan Kunduran, Blora, kemarin sempat bececeran akibat dinding jebol, kini sudah tertata dengan baik.

“Berkarung-karung gula yang kemarin bececeran, sudah tertata, dinding belakang gudang juga sudah dibenahi,” jelas Kepala Desa (Kades) Muraharjo, Karsono, Jumat (27/3/2020).

Menurut Karsono, untuk menata gula dan membenahi gudang yang jebol, juga disaksikan langsung oleh jaksa dari Kejaksaan Negeri (Kejari) Blora, dan hanya butuh sekitar dua jam untuk membereskan semuanya.

blank
BERHAMBURAN : Inilah Berzak-zak BB gula milik Lie Kamadjaja di dalam gudang bersegel di Desa Muraharjo, Kecamatan Kunduran, Blora, berhamburan akibat dinding gudang bagian belakang jebol. Foto : SB/Wahono.

“Sudah beres Kamis sore kemarin, ada jaksa Pak Karyono yang datang kesini untuk mengawasi langsung,” tambahnya.

Seperti diberitakan Selasa (24/3/2020), untuk kali ketiga BB gula kristal putih (GKP) milik Kamadjaja yang teronggok dua tahunan di gudang Desa Muraharjo, Kecamatan Kunduran, Blora, Jawa Tengah, tercerai berai.

Kocar kacirnya sebagian dari sekitar 1.300 ton (24.990 karung zak) gula yang sampai saat ini dalam pengawasan Kejari Blora itu, akibat dinding belakang gudang jebol.

Harga Meroket

blank
DALAM GUDANG : Suasana dalam gudang saat majelis hakim PN Blora menggelar sidang lapangan (sidang setempat), mengecek barang bukti 24.990 zak gula milik Lie Kamadjaja, pada Jumat (28/9/2018) lalu. Foto : SB/Dok/Wahono

Dijelaskan oleh Karsono, gudang penyimpanan gula itu tiga kali jebol, dua kali gulanya berkariung-karung gula sampai berhambguran keluar, sekali dindingnya bodol namun tidak sampai gula muntah keluar.

Gula BB sidang yang ada di gudang H. Slamet, berhamburan keluar gudang setelah dinding belakang jebol pada Senin (23/3/2020). Kondisi itu dilaporkan pemerintah desa ke petugas Bhabimkamtibmas (anggota Polres Blora).

Warga setempat banyak yang menyayangkannya di tengah situasi harga gula di pasaran meroket mencapai diatas Rp 18.000, sementara gula-gula tersebut berhamburan mbleber kemana-mana.

Humas Pengadilan Negeri (PN) Blora, Didik Riyadi, menjelaskan PN masih menunggu kiriman berkas dari Mahkamah Agung (MA), dan terhadap BB GKP menjadi kewenganan pengawasan Kajari.

Sementara itu Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Blora, I Made Sudiatmika, telah mendapat informasi sebagian BB gula di gudang Desa Muraharjo rontok keluar gudang akibat dindingnya berbahan seng ambruk dan segera dibenahi.

Terpisah Lie Kamadjaya, mengatakan pihaknya tidak bisa berbuat apa-apa, karena gula milliknya yang berhamburan keluar gundang saat ini masih menjadi tanggung jawab negara.

Diberitakan Rabu (22/1/2020), meski sudah diputus bebas (tidak bersalah) dalam sidang PN Blora, setahun lebih atas tuduhan mengedarkan gula non-Standar Nasional Indonesia (SNI), Lie Kamadjaja belum bisa mengurus gula miliknya.

Bahkan BB gula sebanyak 24.990 karung zak (50 kilogram perkarung) dengan total hampir 1.300 ton merek Gendhis milik Kamadjaja, kini masih teronggok di dua gudang tersegel tersebut

Gula itu terinci 21.957 zak (karung) berada di gudang Desa Muraharjo, Kecamatan Kunduran, dan 3.033 zak masih berada di gudang wilayah Kelurahan Ngawen, Kecamatan Ngawen, Blora, Jawa Tengah.

Dalam sidang putusan di PN Blora, selain melepaskan dari segala tuntutan hukum (onslag von alle recht vervolging), Lie kamadjaja diputuskan untuk dikembalikan nama baiknya seperti dalam keadaan semula (rehabilitasi).

Wahono-Wahyu