blank
Plt Bupati Kudus HM Hartopo didampingi Kepala Dinkes, Direktur dan jajaran dokter RSUD Kudus saat memberikan pernyataan pers terkait pasien yang diduga Corona. foto: Suarabaru.id

KUDUS (SUARABARU.ID) – Plt Bupati Kudus HM Hartopo menegaskan pasien yang diisolasi di RSUD selama beberapa hari terakhir dinyatakan negatif Corona. Saat ini pasien sudah dipulangkan dan masyarakat tak perlu khawatir lagi bersinggungan dengan yang bersangkutan.

“Sudah dipulangkan karena negatif Corona. Jadi, sekarang masyarakat tak perlu khawatir,”kata Hartopo,  keterangan persnya di RSUD Kudus, Kamis (13/2).

Bahkan kata Hartopo, dirinya secara pribadi sudah menemui si pasien tersebut. Hartopo juga mengaku sudah menyalami serta memberi semangat kepada yang bersangkutan.

“Saya sudah bertemu secara dekat dan bahkan bersalaman. Jadi, tidak ada yang perlu dikhawatirkan,”tandasnya.

Untuk itu, kepada masyarakat juga diimbau tidak khawatir lagi berhubungan dengan pasien. Si pasien juga jangan sampai dikucilkan.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, setelah menjalani perawatan di ruang isolasi RSUD selama lebih dari 5 hari, satu warga Kudus yang sebelumnya diduga mengidap Corona, akhirnya dipulangkan. Hal ini menyusul hasil uji lab Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Jakarta atas sampel dahaknya telah dinyatakan negatif.

Pemerintah Kabupaten Kudus juga menanggung semua biaya selama diisolasi.  Hasil uji lab ini menunjukkan kalau Kudus sejauh ini masih bebas dari Corona.

Baca juga: Dinyatakan Negatif Corona, Satu Pasien RSUD Kudus Dipulangkan

Sementara Direktur RSUD Dr Loekmonohadi Kudus dokter Abdul Aziz Achyar menjelaskan, hanya pasien dengan riwayat perjalanan ke luar negerilah yang akan dirawat di ruang isolasi. Selain tentunya, ada gejala peradangan saluran pernafasan dan demam.

“Kalau tidak ada riwayat perjalanan dari luar negeri, hanya gejala batuk dan demam bisa jadi bukan virus corona. Tetapi tipes atau yang lainnya,” katanya.

Aziz menambahkan, memang benar pemeriksaan kesehatan pasien masih satu pintu di Balitbangkes, sehingga membutuhkan waktu yang cukup lama.

Yakni sekitar lima hari waktu hingga pihak rumah sakit memperoleh hasil pemeriksaan. “Karena instruksinya seperti itu, harus dari satu pintu,” paparnya.

Walau demikian, Aziz mengatakan jika RSUD Loekmonohadi sudah memiliki peralatan kesehatan yang memadai untuk menguji sampel pasien.

Pihaknya juga telah memiliki 50 perlengkapan alat pelindung diri (APD) yang dipakai tim medis saat menangani pasien yang terindikasi terpapar virus tersebut. “Termasuk jumlah masker yang tersedia kini. ada sekitar  1700 buah,” terangnya.

Tm-Ab