blank
Petugas SAR BPBD Kendal dan Baznaz Kendal sedang melakukan pencarian Muhamad Riski.(FOTO:SB/Agung)

KENDAL(SUARABARU.ID) –Muhamad Riski (4) anak pasangan suami isteri, Sugeng dan Rufiah, warga RT 2/ RW 2 Desa Karangsuno Kecamatan Cepiring, sekitar pukul 13.30, ditemukan petugas SAR BPBD Kendal dan Bazarnas Kendal sudah dalam keadaan tak bernyawa, di Sungai Sekunder Cepiring, tak jauh dari  tempat tinggalnya.

Rufiah, orang tua korban mengatakan, anaknya sekitar pukul delapan, masih terlihat menonton televisi di ruang depan. Sementara, ia dan suaminya berada di dapur untuk sarapan pagi.

‘’Usai sarapan, ketika saya hendak ke ruang depan ingin memandikan Muhamad Rizki, saya kaget karena Muhamad Riski sudah tidak ada di depan televisi. Saya bersama suami mencari dan menemukan sandal di atas jembatan,’’ kata Rufiah, dengan wajah sedih, Jumat(06/3).

Dengan dibantu warga, mereka kemudian menyusuri sungai ke arah utara hingga ratusan meter. Namun upaya yang mereka lakukan tak membuahkan hasil. Akhirnya, warga melaporkan kejadian tersebut ke kantor SAR BPBD Kendal.

Tidak lama berselang, petugas SAR BPBD Kendal yang menerima laporan, tiba di lokasi. Dengan dibantu sejumlah relawan dan warga, mereka menyusuri sungai tersebut. Namun tak kunjung juga menemukan Muhamad Riski, meski sudah pukul sebelas siang.

“Proses pencarian melibatkan 10 petugas SAR dan dibantu warga sekitar. Tim dibagi menjadi tiga grup. Mereka ada yang menyusuri sungai mulai dari lokasi dimana sandal ditemukan, menyusuri sepanjang jalan dan menyusuri hingga pintu air sungai,’’ kata petugas BPBD Kendal, Sudaryono.

Menurut Sudaryono, dirinya sempat menutup pintu air yang ada di sebelah selatan Sungai Sekunder itu dengan harapan korban ditemukan, namun upaya yang ia lakukan juga tak membuahkan hasil.

Akhirnya setelah sholat Jumat selesai, pencarian dilanjutkan dan Muhamad Riski ditemukan sudah tak bernyawa, dan tubuhnya terpendam ke dalam lumpur sekitar 100 meter dari tempat ditemukannya sandal korban.

“Untuk pengusutan lebih lanjut, jenazah korban akhirnya kami larikan ke Puskesmas Cepiring, untuk dilakukan otopsi,” ujar Sudaryono.

Agung-mm