GROBOGAN (SUARABARU.ID) – Seorang tenaga kerja wanita Grobogan yang baru saja pulang merantau dari Taiwan, dikabarkan masuk ke ruang isolasi di RSUD dr Soedjati, Rabu (4/3/2020).
Menurut informasi, TKW tersebut mengalami gejala seperti pasien corona, berupa batuk dan pilek secara berlebihan. Usai diperiksa di puskesmas dekat tempat tinggalnya, langsung dirujuk ke RSUD dr Soedjati.
Tiba di rumah sakit tersebut, TKW tersebut langsung dibaringkan di ruang isolasi. Hingga kini, pasien tersebut masih di rumah sakit tersebut sambil menunggu hasil kepastian jenis penyakit yang diidap dalam jangka waktu 14 hari.
Adanya informasi ini ternyata sampai ke masyarakat Kabupaten Grobogan. Beberapa dari mereka mendapatkan pesan berantai melalui aplikasi percakapan instan agar berhati-hati saat keluar rumah.
Terkait hal itu, Kepala Dinas Kesehatan Grobogan, dr Slamet Widodo menjelaskan, pasien TKW yang diisolasi di RSUD dr Soedjati Purwodadi kemarin sudah sesuai dengan standard operating procedure (SOP). Yakni, dimulai saat pasien diperiksa di puskesmas dekat tempat tinggalnya dan didapati gejala
mirip covid-19, selanjutnya dilakukan pemeriksaan di RSUD dr Soedjati Purwodadi.
“Yang namanya isolasi, bukan berarti pasien terkena corona, tetapi dapat saja diduga terkena penyakit menular lainnya. Dilakukan isolasi agar pasien tidak terlalu banyak melakukan interaksi dengan orang sehat agar tidak menular,” ujar dr Slamet.
Menurut dia, pasien tersebut baru sebatas suspect corona. Suspect ini sendiri berarti kemungkinan atau curiga terhadap penyakit menular.
“Untuk kepastiannya, tergantung pada pemeriksaan lanjutan,” tambahnya.
Jangan Panik Berlebihan
Pria yang pernah menjabat sebagai Sekretaris Dinas Kesehatan Grobogan ini memaparkan, dari kurang lebih 400 WNI yang dinyatakan suspect virus convid 19 di Indonesia, dua di antaranya divonis menderita penyakit mematikan tersebut. Hal itu diumumkan secara resmi oleh Presiden RI, Joko Widodo, beberapa waktu lalu.
Dokter Slamet Widodo, mengimbau masyarakat, khususnya di Kabupaten Grobogan, agar menjaga pola hidup sehat. Menurut dia, kunci utama agar tidak tertular penyakit dimulai dari sistem
kekebalan tubuh manusia yang sehat.
“Imbauannya agar terus melakukan pola hidup sehat berupa, makan-makanan yang sehat dan bergizi serta rajin berolahraga, cuci tangan yang bersih setelah melakukan sesuatu,” tambah dr Slamet, saat ditemui di kantornya, Kamis (5/3/2020).
Pihaknya juga mengingatkan, masyarakat tidak perlu panik dengan memborong masker dalam jumlah banyak. Menurut dia, masker hanya diperuntukkan bagi yang sakit.
Hana Eswe-Wahyu