blank
DIAJARI: Wakil Ketua Difabel Blora Mustika (DBM), Kandar (kiri) saat mengajari dua orang siswa, cara membatik. Foto: wahono

BLORA (SUARABARU.ID)- Keceriaan terpancar dari wajah anak-anak Kelompok Bermain (KB) dan TK Muslimat NU Dusun Ngampon, Kelurahan Beran, Blora, Selasa (3/3/2020).

Wajah penuh kekaguman dan rasa ingin tahu dari anak-anak itu terpancar, saat diajak para gurunya, untuk melihat langsung cara pembuatan batik di rumah batik difabel Indonesia, di Desa Kamolan.

Selain melihat, anak-anak juga diajarkan bagaimana cara membatik, mulai dari proses pengecapan hingga mewarnai.

Salah satu pengelola KB, Peni Puji Astuti mengatakan, kegiatan belajar membatik ini merupakan kegiatan puncak tema, yang dilakukan setiap bulannya.

BACA JUGA : Waspadai Penculikan, Bhabinkamtibmas Beri Pesan dan Nasihat

Khusus di bulan ini, puncak tema mengambil tema pekerjaan, yakni dengan memperkenalkan anak-anak agar lebih semangat belajar.

”Kami ingin memberikan motivasi kepada anak-anak. Namanya kan anak, pasti ada yang males lah untuk belajar, bilang susah, males dan banyak alasan,” kata Peni.

Ditambahkan, para murid diajak untuk melihat, bahwa orang yang hebat itu bukan hanya yang normal saja. Kenyataannya, ada orang-orang difabel, tapi juga bisa hebat dalam berkarya.

Peni mengaku, alasannya mengenalkan batik difabel kepada anak didiknya, karena memiliki keistimewaan sendiri.

Menurutnya, batik difabel ini istimewa, karena dibuat oleh orang-orang yang memiliki kekurangan.

”Ini sekaligus untuk sarana belajar mereka. Jangan takut untuk belajar. Terus semangat, seperti semangatnya orang-orang difabel ini,” beber dia.

blank
MEMBATIK: Para siswa-siswi KB-TK Muslimat NU, secara seksama memperhatikan cara membuat batik. Foto: SB/Ist

Warisan Leluhur

Program yang baru kali pertama dilakukan ini pun, membuat anak-anak bersemangat. Mereka terlihat bersuka cita, mewarnai batik di atas kain putih polos.

”Seneng sekali, tadi baru saja diajari bu guru sama teman-teman lain,” ungkap salah satu murid TK, Syifa.

Wakil Ketua Difabel Blora Mustika (DBM), Kandar, menyatakan bahwa kegiatan seperti ini sangat baik.

Menurutnya, belajar membatik yang dilakukan anak-anak KB dan TK di sanggar batik milik DBM ini, juga memotivasi para difabel.

Kandar berharap, kegiatan seperti ini bisa diikuti sekolah-sekolah lain untuk mengenalkan batik sebagai warisan budaya leluhur.

”Kami menyambut baik kegiatan ini. Apalagi batik ini kan salah satu warisan budaya leluhur yang perlu dilestarikan. Semoga anak-anak sejak kecil bisa mencintai warisan leluhurnya,” harap Kandar.

Wahono-Riyan