blank
Kepala Disporapar Jateng Sinoeng Nugroho Rachmadi. Foto: dok/ist

SEMARANG (SUARABARU.ID)– Pandemi Novel Corona Virus (nCoV) di Negara Cina, ternyata sangat memengaruhi sektor pariwisata di Provinsi Jateng. Kunjungan wisman (Wisatawan Mancanegara) maupun bisnis dari negeri Tirai Bambu, banyak yang tertunda.

Hal itu dikatakan Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Jateng, Sinoeng Noegroho Rachmadi, Rabu (5/2/2020). Dikatakannya, jumlah wisman dari Cina ke Jateng, menempati urutan ketujuh, dari total kunjungan turis luar negeri.

BACA JUGA : Ribuan TKA Cina Diawasi, Guna Antisipasi Corona

”Jumlah wisatawan asing yang berkunjung ke Jateng pada 2019 sebanyak 691 ribu wisman. Jumlah itu naik dibanding tahun 2018 yang berjumlah 677 ribu wisatawan mancanegara. Dari angka itu wisman dari Cina menempati urutan ketujuh, dengan prosentase 0,52 persen atau sekitar 34 ribu sampai 35 ribu kunjungan,” ujar Sinoeng, saat konferensi pers di Gedung A Lantai 1 Kantor Gubernur Jateng.

Meski kunjungan wisman dari Cina tak besar, namun pihaknya tetap berharap kunjungan akan berangsur normal pada musim liburan tahun ini. Sinoeng mengatakan, pada awal 2020 merupakan kondisi low season (tingkat kunjungan rendah). Nantinya pada bulan Mei hingga akhir tahun, kunjungan wisman diperkirakan naik.

Hal itu berlaku pula pada angka kunjungan turis asal Cina. Dia berharap, kasus pandemi nCoV dapat dirampungkan maksimal enam bulan lagi. Hal itu agar kunjungan wisman asal negeri Panda itu juga bisa normal seperti biasa.

Tolok Ukur
Data dari Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Jateng, jumlah kunjungan wisman ke Jateng didominasi warga Prancis, Belanda, Malaysia, Thailand, Singapura, baru kemudian Cina menempati peringkat ketujuh.

Ditanya masalah target kunjungan wisman, Sinoeng menyebut tidak ada revisi. ”Target kita untuk kunjungan wisman adalah 850 ribu orang. Tidak ada perubahan. Untuk menyiasatinya, kami akan melakukan promosi ke ceruk pasar pariwisata yang masih minim, seperti Timur Tengah, Uni Emirat Arab, Turki dan sebagainya, yang tingkat kunjungan baru 0,3 persen. Ini sekaligus sebagai tolok ukur, apakah kegiatan promosi kita berhasil atau tidak,” urainya.

Ada pun destinasi wisata candi masih menjadi favorit turis yang datang ke Jateng. Tempat pertama diduduki Candi Borobudur di Magelang dengan 240 ribu wisman, Candi Prambanan di perbatasan Klaten dengan 171 ribu kunjungan wisman, dan Wisata Kota Lama Semarang dengan 61 ribu kunjungan wisman.

Heri Priyono-Riyan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini