blank
JUMPA PERS: Presiden NPC Indonesia, Senny Marbun (kiri) dan Wasekjen NPC Indonesia, Rima Ferdianto, dalam jumpa pers di Kantor NPC Pusat di Solo, Sabtu (21/12), siang. (suarabaru.id/lbc)

SOLO (SUARABARU.ID) – Kabar mengejutkan menghinggapi pelaksanaan ASEAN Para Games (APG) 2020 di Filipina. Penyelenggaraan multievent olahraga bagi atlet difabel tersebut resmi mundur dari jadwal sebelumnya 18-24 Januari 2020 menjadi 20-28 Maret 2020.

“Ya, kurang dari sebulan pelaksanaan APG di Filipina, kami mendapatkan kabar tak mengenakkan, dipastikan pelaksanaan APG Filipina mundur. Alasannya anggaran penyelenggaraan belum turun dari Pemerintah Filipina,” kata Presiden NPC Indonesia, Senny Marbun dalam jumpa pers di Kantor NPC Pusat di Solo, Sabtu (21/12), siang.

Senny menambahkan, untuk pemunduran jadwal tersebut, NPC Indonesia tak mempersoalkan. Pihaknya tengah menjadwal ulang program pelatnas bersama tim pelatih 16 cabang olahraga (cabor) untuk program latihan atlet.

blank

“Siang ini kami membahas persoalan pemunduran pelaksanaan APG Filipina, karena sesuai program dan jadwal, pada Januari atlet-atlet kita berada di fase kompetisi. Untuk penundaan, kami akan jadwal ulang. Target kita tetap sama, juara umum di APG Filipna 2020,” tegas Shenny.

Sementara itu, Wasekjen NPC Indonesia, Rima Ferdianto menjelaskan kronologi mundurnya APG 2020 bermula saat Ketua NPC Filipina, Michael Barredo berkirim surat kepada Presiden ASEAN Para Sports Federation, Osoth Bhavilai. Isi surat tersebut berkait permohonan perubahan jadwal event.

“Lalu permohonan itu disetujui sehingga 20 Desember kemarin terbitlah surat resmi bahwa ajang ini mundur. Surat kami terima dan juga Kemenpora. Kami sebelumnya mendesak jika memang mundur harus ada pengumuman resmi. Alasan angaran 2020 belum di-approve,” ucap pria yang juga manajer tenis meja NPC Indonesia tersebut.

Program Ulang

Sementara itu, pelatih cabor atletik, Slamet Widodo mengatakan, bagi tim pelatih pemunduran jadwal tersebut berdampak pada peak performance atlet pada suatu ajang yang disiapkan akan “meledak” pada Januari 2020, sesuai jadwal pelaksanaan APG Filipina.

“Program latihan akan kami ubah dan menyesuaikan pelaksanaan APG Filipina. Kami juga akan memrogramkan pelaksanaan try-in maupun try-out pada masa persiapan,” ucap Slamet Widodo.

Cabor atletik menjadi andalan kontingen Indonesia untuk mendulang medali emas. Berkekuatan 55 atlet, cabor atletik ditargetkan meraih 31 emas. Sementara cabor renang yang berkekuatan 45 atlet ditargetkan mendulang 36 medali emas untuk Indonesia.

LBC

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini