SOLO, SUARABARU.ID – Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) Marsekal TNI Yuyu Sutisna memastikan Indonesia akan memiliki 24 jet tempur F16 Block 72 Viper. Selain mendatangkan F16M TNI AU juga akan membeli Sukhoi 35.
“Pembelian F 16 Viper Block 70/72 direncanakan di Renstra IV. Tentunya hal ini tergantung anggarannya dan situasi. Tetapi pembelian pesawat tempur tercanggih dari keluarga F 16 Fighting Falcon ini sudah kita rencanakan,” tegas KSAU Marsekal TNI Yuyu Sutisna kepada wartawan usai melantik 240 perwira baru Setukpa Angkatan 22 di Lanud Adi Soemarmo Solo, Jumat (22/11).
Penambahan alat utama sistem pertahanan (alutsista) merupakan bagian dari rencana TNI dalam perencanaan jangka pendek, menengah, dan panjang menuju postur tahun 2024. Januari 2020, akan memasuki renstra keempat. artinya tahun 2019 merupakan bagian akhir renstra ketiga.
BACA JUGA: https://suarabaru.id/2019/11/22/kasau-lantik-240-perwira-baru-setukpa-angkatan-22/
“Tugas TNI AU membangun kekuatan melaksanakan atau memproses pengadaan yang ada di renstra ketiga dan alhamdulillah sudah hampir 100 persen,” kata Yuyu.
“Tinggal dua kontrak yang belum selesai dan diharapkan rampung dalam tempo 75 hari. Kalau sudah selesai, tinggal menunggu kedatangan alutsista tersebut,” sambungnya.
Dengan mulai berdatangannya alutsista mulai tahun 2020 sampai tahun 2023, disambung pengadaan di renstra keempat mulai 2020, diharapkan pada 2024 TNI AU sudah mempunyai kemampuan sesuai dengan minimal essescial force.
Kasau menambahkan, untuk pengadaan pesawat tempur di renstra kedua dan ketiga, yakni 24 unit F 16, dan akan dilakukan upgrade F 16 terkait air frame dan avioniknya. Melalui langkah ini, pesawat bisa membawa senjata canggih sekelas rudal Amram.
Pada renstra ketiga juga sudah dilakukan kontrak pembelian lima pesawat angkut T 130 type J. Pengadaannya berlangsung dua sampai tiga tahun.
“Pesawat pertama akan diserahkan di dua sampai tiga tahun, karena pesan pesawat Hercules itu antre di seluiruh dunia. Kalau tak salah kita antrean ke-39,” jelasnya.
Pada bagian lain keterangannya, KSAU menambahkan , juga dilakukan kontrak pembelian delapan Helikopter Caracal SC 725 yang sekarang berubah menjadi HM 225 produksi PT Dirgantara Indonesia (PTDI), dan akan dibeli pula dua helikopter VIP.
“Untuk pengadasan radar, target di tahun 2024 sebanyak 32 unit. Saat ini TNI sudah memiliki 21 radar. Pada renstra ketiga sudah dilakukan kontrak pembelian enam radar dan renstra berikut ada enam lagi yang dibeli,” paparnya.
“Kebutuhan radar di seluruh nusantara sebagaimana direncanakan dipastikan sudah terpenuhi di akhir tahun 2024”, terangnya.
Suarabaru.id/Bagus Adji