WONOGIRI – Koramil-11 Manyaran Kodim 0728 Wonogiri pimpinan Danramil Kapten (Inf) Agus Priyanto, Jumat (22/11), menggelar bakti sosial (Baksos) membagikan bantuan sembako kepada kaum duafa. Dalam kesempatan Jumat Berkah ini, Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Wonogiri pimpinan Soetopoboroto, memberikan bantuan dana kepada anak balita yang tidak punya dubur.
Danramil -11 Manyaran, Kapten (Inf) Agus Priyanto, mengatakan, kegiatan Baksos dilakukan sebagai wujud kepedulian sosial terhadap kaum duafa di Kecamatan Manyaran. Kegiatan ini, untuk meningkatkan silaturahmi dengan warga masyarakat, dan memupuk kemanunggalan TNI dengan rakyat. Juga demi berbagi terhadap sesama, utamanya dalam ikut meringankan beban hidup warga yang tidak mampu.
Salah seorang warga penerima bantuan sembako, adalah Nenek Tuginem (71), yang hidup menjanda di Dusun Demangan RT 4/RW 18, Desa Pijiharjo, Kecamatan Manyaran, Kabupaten Wonogiri. Dengan kalimat terbata-bata karena haru, Nenek Tuginem, menyampaikan ucapan terima kasih kepada prajurit TNI, khususnya Koramil-11 Manyaran Kodim 0728 Wonogiri. ”Semoga bapak-bapak tentara selalu diberi kekuatan dan keselamatan,” ujarnya.
Sementara itu, Jumat (22/11), Baznas Kabupaten Wonogiri pimpinan H Soetopo Broto, memberikan bantuan dana Rp 10 juta kepada anak balita yang sejak kelahirannya tidak punya dubur, dan perlu menjalani operasi. Balita yang menderita karena kelainan ini, bernama Wahyu Dwi Nugraha. ”Dia bungsu dari dua bersaudara, anak dari pasangan suami istri Sukamto dengan Ny Ida Diah Kumala, warga Desa Jepara, Kecamatan Jatipurna, Kabupaten Wonogiri,” jelas Anggota Baznas Kabupaten Wonogiri, Drs Pranoto MM.
Penyerahan bantuan dana untuk Balita Wahyu Dwi Nugraha, diterimakan melalui orang tuanya dengan disaksikan Anggota Baznas Wonogiri Drs H Muslim Umar MAg dan H Mu’amirun SH serta pamong desa detempat. Soetopo Broto, menyatakan, bantuan dana dari Baznas ini diharapkan dapat ikut membantu meringankan beban penderitaan keluarga Sukamto. Baznas Kabupaten Wonogiri berdoa, agar proses operasi pembuatan dubur oleh tim dokter, nantinya dapat berjalan sukses, dan Balita Wahyu Dwi Nugraha kelak tidak menderita lagi.
suarabaru.id/Bambang Pur