blank
Jajaran anggota Koramil 0717/15 Gubug bersama dengan ratusan relawan dan instansi lain, saat membersihkan Sungai Tuntang.(Foto: Hana Eswe)

GROBOGAN – Jajaran anggota Koramil 0717/15 Gubug bersama dengan ratusan relawan dan instansi lainnya, melaksanakan kegiatan kerja bakti membersihkan Sungai Tuntang di Kecamatan Gubug, beberapa waktu lalu. Kegiatan ini diselenggarakan Dinas Pekerjaan Umum SDA dan Tata Ruang Provinsi Jawa Tengah.

Hadir dalam kegiatan ini Kepala Pusdataru Provinsi Jawa Tengah H. Teguh, Kepala DPUPR Kabupaten Grobogan Een Endarto, Camat Gubug Ahmad Basuki, Perangkat Desa Kemiri dan beberapa instansi lainnya, baik dari Kabupaten Grobogan maupun Kabupaten Demak.

Dalam kegiatan tersebut, Kepala Pusdataru Jawa Tengah H Teguh mehucapkan terima kasih atas partisipasi seluruh instansi dalam kegiatan ini. Menurut dia, kegiatan ini ditujukan untuk membentuk kepedulian terhadap kebersihan sungai. Khususnya di Sungai Tuntang ini.

“Kegiatan bersih-bersih sungai Tuntang dilaksanakan untuk meningkatkan budaya peduli kebersihan sungai karena air merupakan sumber kehidupan, sedangkan sungai merupakan sumber kehidupan untuk mencukupi kebutuhan makhluk hidup,” ujar Teguh.

Dituturkan Teguh, aksi bersih sungai Tuntang yang dilaksanakan di pagi hari itu merupakan bukti nyata bahwa kita semua peduli terhadap kelestarian sungai-sungai di sekeliling. Selain di Sungai Tuntang, kegiatan serupa juga dilaksanakan di Sungai Banjir Kanal Barat.

“Selamat hari kongres sampah. Mari kita jaga bersama sungai kita untuk warisan anak cucu kita nanti,” ujarnya.

Sementara itu Dandim 0717/Purwodadi Letkol Inf Asman Mokoginta melalui Danramil 0717/15 Gubug Kapten Arm Wagimin mengatakan, program pembersihan sungai sengaja dilakukan guna membentuk kepedulian terhadap lingkungan.

Menurut dia, Sungai Tuntang ini memang masuk wilayah Kecamatan Gubug yang rawan banjir.

“Kadi ada beberapa titik bantaran sungai yang kondisinya banyak sampah. Kalau tidak dibersihkan rawan menghambat aliran sungai sehingga berpotensi banjir. Untuk sekarang memang kering kondisinya, tapi di saat penghujan alirannya cukup besar,” ujar Kapten Wagimin.

Pihaknya mengajak warga sekitar agar memiliki tanggung jawab dengan keberadaan sungai di sekitarnya. Melalui kerja bakti ini, mereka juga diajarkan agar tidak sembarangan untuk membuang sampah.

“Kondisi sunga yang bersih dari sampah ini bisa menghindarkan masyarakat dari bahaya, seperti banjir, penyebaran penyakit maupun lingkungan yang kumuh,” ungkapnya.

suarabaru.id/Hana Eswe.