blank
proses evakuasi jenazah peziarah asal Wonosobo yang tewas di gunung Muria. foto:Ist/Suarabaru.id

KUDUS – Nasib naas dialami Ngadisalim Bin Jamro (42), warga Desa Sendangsari RT 5/RW 3, Kecamatan Garung, Wonosobo. Pria yang kesehariannya berprofesi sebagai pedagang ini ditemukan tewas saat berziarah ke puncak Argopiloso, Pegununungan Muria,  Kudus.

Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)  Kudus, H Bergas Catursasi Penanggungan, Rabu (18/9) mengungkapkan, peristiwa tersebut bermula ketika korban bersama rombongan berziarah ke Makam Sunan Muria. Usai dari makam, korban dan rombongan melanjutkan berziarah dengan cara berjalan kaki ke Puncak Argopiloso turut Desa Japan, Kecamatan Dawe, pada Selasa (18/9).

Saat rombongan sudah sampai ke puncak, ternyata korban tidak terlihat. Mengetahui hal tersebut, dua anggota rombongan lainnya yakni Sugeng (48) dan Bagio (52), berusaha mencari korban dengan turun lagi ke arah sumber Air Tiga Rasa Rejenu.

Betapa terkejutnya kedua saksi saat melihat korban sudah Disitulah mereka menemukan korban sudah tergeletak. Mengetahui hal tersebut, kedua saksi langsung meminta pertolongan pada warga sekitar.

“Saat itu kedua saksi melihat kroban dalam keadaan sudah tidak bernafas,” kata Bergas.

Warga bersama tim BPBD Kabupaten Kudus membawa korban ke Pos 1 Rejenu Air Tiga Rasa. Tim medis yang dipimpin dr Kristina dari Puskesmas Rejosari, langsung memeriksa kondisi korban. Dan ternyata korban sudah tidak bernyawa lagi.

“Saat diperiksa, korban sudah meninggal. Di tubuh korban tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan,”tandasnya.

Usai pemeriksaan medis, petugas BPBD pun melakukan evakuasi terhadap korban. Sulitnya jalur pendakian membuat tim harus mengangkat tubuh korban dengan pikulan kayu. Selanjutnya, korban dibawa ke kantor BPBD Kudus guna proses penjemputan oleh keluarga.

Suarabaru.id/Tm