SEMARANG – Dalam menghasilkan calon guru yang kompeten PGSD Unissula mengadakan kegiatan magang bagi para mahasiswanya. Kegiatan magang secara umum bekerja sama dengan SD mitra. Progam magang terbaru dilaksanakan pada periode Agustus – September 2019 di SDN Muktiharjo Lor.
Menurut Diah Ayuk Tri Sutaji, magang dibagi menjadi tiga tahap yaitu tahap I,II, dan III. Tahap I dan II berlangsung selama satu bulan dengan fokus pada kegiatan obervasi dan membuat perangkat pembelajaran. Sementara magang III berlangsung I,5 dan mahasiswa sudah harus mulai mengajar dan belajar menjadi guru kelas.
Baca Juga: Unissula Bidik Akreditasi ASIC
Selain kegiatan pokok mengajar, terdapat pula kegiatan-kegiatan penunjang, salah satunya membangun religiusitas siswa. Hal itu dilaksanakan melalui khataman bersama bagi siswa kelas tinggi (kelas 4, kelas 5, dan kelas 6). Kegiatan ini bertujuan mengenalkan dan menumbuhkan kecintaan siswa pada Alqur’an dan menanamkan untuk terbiasa dalam berinteraksi dengan Alqur’an. “Sesuai dengan pendidikan penguatan karakter (PPK) pada poin pertama yaitu religius, maka kegiatan ini merupakan langkah yang tepat dalam meningkatkan religiusitas siswa. Apalagi, usia SD merupakan usia emas dalam menanamkan nilai-nilai karakter”. Tutur Diah Ayuk.
Masih menurut Diah, kegiatan khataman bersama telah dilaksanakan di SDN Muktiharjo Lor oleh kelompok magang rombongan belajar 3 dengan jadwal sepekan sekali pada hari Rabu pukul 13.00 – 14.00. Sebelumnya kelompok tersebut telah meminta persetujuan dan diizinkan kepala sekolah SDN Muktiharjo Lor PH Catur Hari Prayitno SPd SD MM.
Kegiatan ini juga telah dikoordinasikan dengan guru pamong yaitu Noor Chosim SPd MPd dan mendapat respon positif dalam mengimplementasikannya. Ia berharap kegiatan ini dapat secara rutin dilakukan karena anak-anak perlu pengenalan dan pembiasaan baca tulis Alqur’an. Pada hari sebelum pelaksanaan, mahasiswa berkoordinasi dengan guru kelas masing-masing terkait pelaksanaan khatam Alqur’an dan siswa dihimbau untuk membawa Alqur’an pada hari esoknya.
Baca Juga: Cooking Class di Unissula Hadirkan Chef Dari Korea
30 Juz dalam Alqur’an dibagi sebanyak 6 kelas tinggi yaitu kelas 4A, 4B, 5A, 5B, 6A, dan 6B. Dalam penyelesaiannya, tentunya tidak serta merta diserahkan pada siswa, melainkan mahasiswa magang dan guru kelas ikut andil untuk membantu sehingga pada hari itu bisa selesai / khatam.
Meskipun ada sebagian siswa yang belum mampu membaca secara lancar, namun kegiatan ini tetap dilaksanakan sebagai wujud pembiasan interaksi dengan Alqur’an. Untuk mengatasi hal tersebut, siswa dianjurkan untuk mendengarkan dan menyimak temannya yang membaca, sehingga kondisi kelas tetap kondusif dan khataman Alqur’an berjalan dengan khidmat./suarabaru.id