Dewan Dorong CSR Swasta Bantu Pembinaan Olahraga
(ist./ggl)

SEMARANG – Isu pamitnya Djarum Foundation yang menghentikan dukungannya dalam mencari bibit-bibit muda pebulu tangkis tanah air mulai tahun depan mendapat beragam reaksi dari masyarakat, termasuk dari kalangan dewan sangat menyayangkan adanya kejadian tersebut.

Anggota DPRD Jateng dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Asfirla Harisanto mengatakan, dengan kejadian tersebut dunia olahraga Indonesia bisa terancam dengan tidak adanya regenerasi dan kaderisasi atlet-atlet potensial tanah air.

blank
(ist./ggl)

“Sangat disayangkan kalau tahun depan tidak ada lagi audisi bibit-bibit muda pebulu tangkis Indonesia, padahal dari pusat pelatihan PB Djarum di Kudus sudah melahirkan banyak atlet-atlet bulu tangkis yang mengharumkan nama bangsa, bahkan sampai tembus olimpiade,” katanya, Rabu (11/9/2019).

Politisi yang pernah memimpin komisi di DPRD Jateng yang membidangi soal ekonomi dan keuangan ini mendorong pihak Djarum tetap mendukung dunia olahraga tanah air. Tak hanya bulu tangkis namun juga cabang olahraga lainnya yang potensial di Indonesia.

“Saya juga mendorong perusahaan-perusahaan swasta lainnya juga bisa mengikuti langkah Djarum yang ikut terlibat mendukung pembinaan olahraga di Indonesia. Dana corporate social responsibility (CSR) dari swasta bisa jadi pendukung utama majunya olahraga kita, nggak hanya bulu tangkis saja, bisa sepak bola, tenis, atletik, dan cabang olahraga lainnya,” katanya.

Asfirla menambahkan, dengan adanya dana CSR tersebut, club-club olahraga yang selama ini kesulitan pendanaan dan pembiayaan saat atletnya berlatih atau bertanding jadi bisa terbantu. Lebih dari itu dengan adanya sokongan swasta yang mau menaungi dan membina salah satu cabang olahraga, bisa menjadi bentuk kepedulian dan kontribusi terhadap dunia olahraga tanah air.

“Dana CSR kalau menurut undang-undang cuma 2 – 3 persen saja, padahal perusahaan-perusahaan swasta atau BUMN/BUMD di Jateng itu banyak sekali. Keuntungan (profit) mereka yang besar tiap tahun kalau dipotong 3 persen (CSR) jelas kecil sekali, tapi justru dengan hal itu bisa digunakan untuk membantu mengembangkan dunia olahraga kita, apalagi itu kan untuk mendidik generasi penerus,” pungkas Asfirla. (suarabaru.id)