blank
Para anggota DPRD Kudus saat pelantikan beberapa hari lalu hingga kini belum bisa bekerja secara efektif. foto:Suarabaru.id

KUDUS – Anggota DPRD Kudus dari Partai Hanura Kabupaten Kudus, Sakdiyanto menyatakan ada sinyalemen partainya akan membentuk fraksi gabungan di DPRD Kabupaten Kudus bersama dua partai lain yakni Demokrat dan PAN. Hal ini tentu mengejutkan lantaran partai lain yang tidak bisa membentuk fraksi sendiri yakni PPP, harus segera menentukan nasibnya sendiri.

Sakdiyanto saat dikonfirmasi, Kamis (29/8) mengungkapkan, secara informal, partainya sudah jauh hari memastikan untuk membentuk fraksi gabungan dengan Demokrat. Pasalnya, pada periode DPRD sebelumnya, dua partai ini juga sudah bergabung dalam satu fraksi.

Namun, pada perkembangannya, kata Sakdiyanto ada sinyalemen kuat PAN yang memiliki tiga kursi di DPRD Kudus menyatakan minat juga untuk bergabung. Dengan demikian, fraksi gabungan yang akan terbentuk tersebut akan berisi tiga partai.

“Kalau dengan Demokrat komunikasinya sudah final. Sementara dengan PAN, ada sinyalemen yang cukup kuat,”kata Sakdiyanto yang juga menjabat anggota dewan tersebut.

Sedangkan, untuk PPP, kata Sakdiyanto, diakui juga sudah menjalin komunikasi dengan dirinya. Hanya saja, komunikasinya masih bersifat informal. “Komunikasinya lewat anggota DPRD dari PPP, pak Sutiyono yang kebetulan bertemu di sebuah acara. Kalau antar pimpinan partai, secara resmi masih belum,”ujar

Peta koalisi tersebut memang berubah dari prediksi sebelumnya. Pasalnya, diperkirakan sebelumnya Hanura hanya akan bergabung dengan Demokrat. Sementara PAN membentuk fraksi gabungan dengan PPP.

Namun, kata Sakdiyanto, segala kemungkinan masih bisa terjadi. Sebab, saat ini proses komunikasi politik masih terus berjalan.

Terpisah, Ketua DPD PAN Kudus, Budiyono saat dikonfirmasi akan sinyalemen bergabungnya PAN ke Hanura dan Demokrat, mengatakan kalau hal tersebut bisa saja terjadi. Namun, tidak menutup kemungkinan skenario lain juga akan dilakukan.

”Yang jelas, komunikasi politik terus kami bangun terutama kepada partai-partai yang tidak bisa membentuk fraksi sendiri di DPRD Kudus,”katanya.

Budiyono juga menambahkan, pilihan koalisi juga akan ditentukan dari kesamaan visi partai. Jika memang ada titik temu, tentu koalisi bisa ditindaklanjuti dengan membentuk fraksi gabungan.

Sedangkan Ketua DPC PPP, Ulwan Hakim saat dikonfirmasi hanya menjelaskan kalau sejauh ini belum ada keputusan final soal fraksi gabungan. Namun, demikian partainya tetap menjalin komunikasi semua partai baik PAN, Hanura maupun Demokrat. ”Sampai sekarang belum ada keputusan final,”tandasnya.

Sebagaimana diketahui, hingga sepekan lebih paska pelantikan, pembentukan fraksi di DPRD Kudus masih belum beres. Di luar enam partai yakni PDIP, PKB, Golkar, Gerindra, Nasdem dan PKS yang bisa membentuk fraksi sendiri, empat partai lain yakni PPP, Hanura, Demokrat dan PAN terpaksa harus berkoalisi untuk membentuk fraksi gabungan.

Hal ini lantaran jumlah kursi yang dimiliki keempat partai tersebut tidak memenuhi syarat minimal untuk membentuk satu fraksi.

Suarabaru.id/Tm