blank
Ilustrasi

KUDUS – Seorang pria yang belum diketahui identitasnya ditemukan tewas gantung diri di sebuah pohon mangga bawah Jembatan Kencing, Desa Pasuruhan Lor, Kecamatan Jati, Jumat (23/8). Hingga kini aparat kepolisian masih belum mendapatkan identitas sang korban lantaran tidak ditemukannya tanda pengenal di tubuhnya.

Kejadian tersebut, pertama kali diketahui oleh penggembala kerbau, bernama Sudari, warga Dukuh Goleng, Pasuruhan Lor. Saksi melihat korban menggantung saat hendak memandikan kerbaunya di sungai bawah jembatan.

“Jadi saksi saat hendak memandikan kerbaunya, tiba-tiba melihat korban dalam keadaan tergantung dengan seutas tali di pohon mangga,” kata Kapolsek Jati AKP Bambang Sutaryo.

Melihat kejadian tersebut, saksi langsung memanggil perangkat desa setempat. Bersama warga lain, perangkat desa langsung meneruskan laporan tersebut ke aparat kepolisian.

”Warga langsung melaporkan kejadian tersebut ke petugas kami,”tambah Bambang.

Usai mendapat laporan, petugas langsung menerjunkan petugas ke lokasi kejadian. Tim Inavis juga dibawa untuk memastikan penyebab kematian korban. Hasil data dilapangan bersama korban pun dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kudus untuk dilakukan pengecekan lanjutan.

Berdasarkan hasil outopsi, pada tubuh korban ditemukan luka jeratan dengan kedalaman 2 cm. Posisi tangan korban menggenggam, lidah menjulur keluar dan kaki bengkak karena kekurangan oksigen. “Korban saat ditemukan sudah dalam keadaan kaku,”  lanjutnya.

Jenazah korban kini sedang berada di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Loekmono Hadi. Mengingat hingga kini baik pihak medis maupun pihak kepolisian belum mengetahui identitas dari jenazah gantung diri tersebut. “Kini jenazah ada di RSUD Kudus,” tandasnya.

Terkait identitas korban, diperkirakan berusia 27 tahunan. Saat ditemukan korban mengenaiakn kaos berwarna merah dengan lengan panjang berwarna hitam dan bercelana jeans biru kumal.

Berdasarkan hasil identifikasi Tim Inafis Polres Kudus dengan alat pendeteksi sidik jari, pelaku tidak terdeteksi identitasnya dan diduga belum pernah melakukan perekaman E-KTP.

Salah seorang saksi lain, Manan (45) warga Desa Pasuruhan Kidul mengaku pernah melihat korban beberapa hari sebelum kejadian. Saksi mengaku melihat korban berjalan di sekitar lokasi dan terlihat seperti orang kebingungan.

“Saya tidak kenal, hanya tiga hari ini dia lalu lalang seperti orang kebingungan. Pakaian yang dikenakan juga sama persis seperti saat sekarang ini,” terangnya.

Suarabaru.id/Tm/