SOLO – TPID Surakarta bekerjasama dengan Pemkot setempat dan Bank Indonesia sera Bank Jateng, menggelar Pasar Mirunggan Gotongroyong Bakdan Neng Solo 2019 dengan tujuan mengantisipasi kenaikan harga komoditas menjelang hari besar keagamaan nasional khususnya Hari Raya Idul Fitri tahun 1440 H. Kegiatan diikuti 110 peserta bakal berlangsung selama tiga hari dan dibuka Wali Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo di Pendhapi Gede Kompleks Balaikota setempat, Senin (27/5).
Kepala Dinas Perdagangan Subagiyo melaporkan, penyelenggaraan pasar Mirunggan Gotongroyong merupakan langkah pengendalian inflasi dan pengendalian harga-harga menjelang idul Fitri tahun 2019. Dari sisi keterjangkauan harga maupun dengan ketersediaan dan distribusi barang. Kedua memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk memenuhi kebutuhan pokoknya dengan harga yang terjangkau.
Selanjutnya, ketiga merupakan bentuk kehadiran pemerintah yang akan senantiasa memastikan bahwa pesokan, distribusi dan harga barang kebutuhan pokok di masyarakat dapat tetap stabil terkendali. Sehingga dapat meringankan beban masyarakat, karena ketersediaan barang yang cukup untuk memenuhi kebutuhan pokoknya.
Pada pelaksanaannya pasar Mirunggan Gotongroyong menggandeng semua pengusaha UMKM yang ada di kota Surakarta. Karena kegiatan ayang berlangsung merupakan bagian promosi pelaku usaha ayang memberikan harga yang lebih murah dari biasanya. Komoditas yang dijual meliaputi sembako seperti beras, minyak goreng, telur ayam ras, tepung terigu ,ayam sayur dan makanan olahan roti kering lebaran. Seluruh komoditas diproduksi oleh UMKM, terangnya.
Sementara itu Walikota Surakarta FX Hadi Rudyatmo dalam arahannya menegaskan dengan, pasar mirunggan diharapkan kota Surakarta aman dan nyaman. “Dengan pasar mirunggan ini diharapkan warga masyarakat terbantu menjelang lebaran,” tandasnya.
suarabaru.id/Adji W.
