TEGAL – Tim gabungan Dinas Kelautan dan Perikanan, Pertanian dan Pangan Kota Tegal, Satpol PP, Dinkop UKM dan Perdagangan, Dinkes dan Polres Tegal Kota menggelar inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah pasar tradisional, Kamis (8/5) pagi.
Tim gabungan tersebut menyasar empat pasar yakni Pasar Kejambon, Pasar Randugunting, Pasar Bandung dan Pasar Muaraanyar. Mereka memastikan stok daging yang dijual aman dan layak untuk dikonsumsi.
Di Pasar Kejambon tim gabungan memeriksa 11 pedagang daging. Satu persatu diperiksa, kadar air, kekenyalan, warna, aroma dan lainnya. Kepala Seksi Kesehatan Hewan Dan Kesehatan Masyarakat Vetriner drh. Liza Atikah mengungkapkan, hasil sidak di Pasar Kejambon, secara kasat mata dari kekenyalan, warna, bau, itu semua normal.
“Artinya tidak ada sesuatu yang mengarah ke daging busuk, ayam tiren. Hal itu tidak ditemukan. Walaupun masih ditemukan daging ayam yang dipotong kemarin. Secara umum di Pasar Kejambon aman dan layak dikonsumsi,” ujar drh. Liza.
Pada kesempatan tersebut, masyarakat juga diedukasi cara memilih daging dan hati. Drh. Liza menuturkan, kalau memilih hati yang mulus, memilih daging jangan yang berair, sebab dikhawatirkan daging gelonggongan.
Memilih daging ayam juga harus jeli, terutama pada pemotongannya harus yang benar. Jangan hanya bolong sedikit (pada leher) karena, itu tidak halal. Syarat pemotongan yang halal terpotong tiga urat yakni vena, arteri dan syaraf.
“Kita Juga mengedukasi para pedagang cara memotong yang benar, jangan sampai menjual daging ayam yang tidak halal,” imbuh drh. Liza.
Sementara itu, Kepala DKPPP Kota Tegal Noor Foadi melalui Kepala Bidang Perenakan Heru Prasetya menuturkan selama ramadhan menyasar 8 kali pemantauan. DKPPP melibatkan stakeholder terkait untuk menjamin bahan pangan dari hewan tersebut Aman, Sehat, Utuh, Halal (ASUH).
“Edukasi kita tidak hanya ke pedagang, tetapi juga ke konsumen supaya cerdas, pintar dalam memilih bahan pangan dari ternak, daging ayam, sapi, juga daging kerbau yang ASUH,” pungkasnya. (SuaraBaru.id/Hoed)