KOTA MUNGKID – Ketua MUI (Majelis Ulama Indonesia) Kabupaten Magelang, KH Afifudin LC, mengajak masyarakat untuk tetap waspada terhadap segala macam bentuk bencana.
“KIta harus selalu berdoa agar dijauhkan dari segala bencana,” katanya, Kamis (2/5), dalam apel siaga penanggulangan bencana di Kabupaten Magelang, yang dilaksanakan dengan bentuk pengajian dan doa bersama. Kegiatan itu diinisasi BPBD (Badan Penanggulanga Bencana Daerah).
Ia mengatakan, banyak berita sering membuat bingung dan resah masyarakat. Karena itu diimbau agar masyarakat lebih bijaksana dalam bermedia sosial. Wabup Magelang Edi Cahyana SE mengatakan, perempuan paling banyak menjadi korban bencana. Karena itu diharapkan kaum perempuan bisa menjadi pelopor keselamatan bagi keluarga dan lingkungannya. “Perempuan itu memiliki sifat melindungi bagi keluarganya,” ujarnya.
Sedangkan Ketua Harian BPBD Kabupaten Magelang, Drs Edy Susanto, mengatakan, pengajian tersebut sebagai upaya penguatan secara spiritual, setelah berbagai upaya mitigasi yang dilakukan secara ilmiah untuk menanggulangi berbagai bencana.
“Yang jelas kita harus menyadari bahwa kita adalah manusia lemah, meskipun kita telah melakukan upaya mitigasi untuk mencegah berbagai bencana. Pada kesempatan kali ini kita berusaha mendekat kepada Tuhan Yang Maha Esa untuk memohon agar dihindarkan dari berbagai macam bencana,” tuturnya.
Dikatakan, Kabupaten Magelang memiliki potensi yang sangat besar terhadap terjadinya berbagai bencana, antara lain tanah longsor, angin puting beliung, dan erupsi Merapi. “Bencana yang paling banyak timbul di Kabupaten Magelang ini disebabkan oleh Hidrometeorologi seperti tanah longsor dan angin puting beliung, yang mengakibatkan dampak cukup kuat. Namun apabila terjadi erupsi gunung berapi, dampaknya bisa lebih parah lagi,” katanya.
Disebutkan, pada 2017 terjadi 352 kali bencana. Tahun berikutnya meningkat menjadi 447 kejadian. Bahkan antara 1 Januari 2019 sampai awal Mei 2019 terjadi 235 bencana.
Suarabaru.id/oro