BANJARNEGARA-Selain Kabupaten Magelang, Banjarnegara dan Wonosobo sudah lama dikenal sebagai sentra petani salak pondoh. Pada masa panen raya tiba, jumlah produksi salah pondoh di dua daerah pun melimpah.
Saat panen melimpah, harga buah salak pondoh di pasaran biasanya turun drastis alias murah. Bila harga jatuh meski panen raya, para petani salak pondoh pun mengalami kerugian yang tidak sedikit.
Kerugian tersebut dialami karena antara biaya produksi dan hasil penjualan salak pondoh di pasaran tidak seimbang. Biaya produksi paling banyak membutuhkan dana adalah perawatan dan ongkos angkut dari lahan sampai ke pasar.
Karena itu, guna menjaga harga buah salak tetap stabil, Trisila Juwantara, pemilik usaha minuman carica Yuasa Food Wonosobo, membuat kreasi baru berupa keripik salak pondoh. Salah pondoh tidak dijual dalam bentuk buah tapi diolah menjadi keripik.
Produksi keripik salak pondoh dilakukan di Desa Pagelak Kecamatan Madukara Kabupaten Banjarnegara sejak tahun 2015. Hingga saat ini, selain dipasarkan di dalam negeri, keripik salak pondok mulai tembus di pasar internasional.
Manajer PT Banjarnegara Agro Mandiri Sejahtera (PT BAMS), yang mengolah keripik salak pondoh, Trisila Juwantara mengatakan saat ini keripik salah pondoh Banjarnegara sudah melakukan ekspor ke Eropa khususnya ke Jerman.
“Ke depan tidak hanya pasar Eropa yang disasar, wilayah Timur Tengah dan Asia juga akan menjadi target ekspor keripik salak pondoh. Pengembangan pasar luar negeri diperkiraan akan terus meningkat karena respon konsumen cukup bagus,” katanya, Kamis (2/5).
Penetrasi pasar ke luar negeri dilakukan karena selama ini pihaknya aktif melakukan pameran di beberapa negara Eropa, Amerika, Timur Tengah dan Asia. Paska ekspo permintaan keripik salak pondoh di mancanegara cukup bagus.
“Namun demikian, selain menggenjot pasar ekspor, permintaan keripik di dalam negeri tetap dilayani. Keripik salak pondoh di pasaran bersaingan dengan jajanan serupa seperti keripik nangka dan sejenisnya,” tandas Trisila.
Salak Unggul
Ide pengolahan keripik salak pondoh diilhami pengalaman Trisila ketika bekerja di PT Dieng Djaya Wonosobo yang mengolah keripik jamur. Setelah perusahaan tempatnya bekerja mengalami pailit, dirinya merintis pembuatan keripik jamur secara mandiri.
Dari memproduksi keripik jamur, alumnus Tehnologi Pangan STM-kini SMK Negeri Pembangunan-Temanggung mengembangkan sayap bisnis dengan mengolah minuman khas Dieng Carica. Kini dia pun kembali merintis olahan keripik salak pondoh.
“Produksi keripik salah pondoh ini mempunyai multiplayer effect bagi masyarakat sekitar. Sebab olahan keripik salak pondoh mampu menjaga kesetabilan harga buah salak pondoh meski petani mengalami panen raya,” katanya.
Dengan demikian petani salak pondoh tidak mengalami kerugian. Selain menguntungkan petani, penerapan teknologi paska panen tersebut juga mampu menyedot tenaga kerja baru yang cukup banyak, baik tenaga produksi maupun pemasaran.
Bahan baku salak pondoh selain didapat dari Banjarnegara juga berasal dari beberapa petani salak pondoh di Wonosobo. Buah salak pondoh yang dijadikan bahan pembuatan keripik merupakan jenis salak pondoh unggul.
Sebelum memproduksi keripik salak pondoh Trisila pernah pula menjajal pembuatan minuman salak kalengan. Hanya saja prospek minuman dan manisan salak kaleng tidak sebagus keripik salak. Karena itu, pihaknya saat ini lebih konsetrasi mengolah keripik salak.
Cara mengolah keripik salak pondok, menurutnya, sangat mudah dan tidak rumit seperti mengolah carica atau salak untuk dijadikan sebagai minuman segar atau manisan yang memerlukan banyak langkah dan uji coba.
Dalam pembuatan keripik salah, buah salah pondoh kualitas bagus yang sudah matang dikupas. Buah salah yang sudah dikupas dan dipastikan dalam kondisi bersih tinggal dimasukan dalam mesin open pengering.
“Jika daging salak pondoh yang diopen sudah kering tinggal ditiriskan biar dingin. SSetelah dingin keripik siap dikemas dan dipasarkan ke konsumen. Rasa keripik salah pondoh tetap alami dan tidak dicampur dengan rasa lain,” katanya.
Hanya bedanya, jika buah salah pondoh segar ada kandungan air dan terasa lembut. Keripik salak pondoh dimakan dalam kondisi kering dan keras. Dalam satu bulan pihaknya mampu memproduksi 2 ton keripik salak pondoh.
SuaraBaru.id/Muharno Zarka