MAGELANG- Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Setda Kota Magelang menyelenggarakan sosialisasi Pemantapan Kelembagaan Tim Pembina Usaha Kesehatan Sekolah/Madrasah (TP-UKS/M) tingkat Kota Magelang, di Aula Adipura Kencana, Senin (15/4).
Kegiatan itu dibuka Asisten III Setda Kota Magelang Isa Ashari. Peserta berasal dari unsur kepala sekolah tingkat SMP/Madrasah, tim pembina UKS Kecamatan, tim pelaksana UKS SD/SMP se-Kota Magelang dan instansi terkait.
Kepala Bagian Kesra Hadi Sutopo menerangkan, sosialisasi ini bertujuan untuk pemantapan lembaga UKS di setiap sekolah. Kemudian untuk menyegarkan kembali program UKS di tingkat sekolah sebagai pendukung pelayanan di bidang kesehatan.
‘’Juga sebagai upaya kelembagaan pola hidup bersih sejak usia dini, guna mendukung gerakan masyarakat sehat (germas),’’ kata Hadi.
Narasumber pada sosialisasi itu dari Dinas Kesehatan Kota Magelang yang memberi pembinaan dan pelaksanaan UKS, PMI Kota Magelang dengan materi tentang penanganan pertolongan pertama (PP), dan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Magelang.
Sekda Kota Magelang Joko Budiyono melalui sambutan tertulis yang dibacakan Asisten III Setda Kota Magelang Isa Ashari menuturkan, sosialisasi ini lebih memantapkan peran masing-masing utamanya tim pembina, tim pelaksana dan puskesmas dalam melaksanakan program UKS ke depan.
Kegiatan pokok UKS dilaksanakan melalui pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan dan pembinaan lingkungan sehat sekolah dengan sasaran primer peserta didik, pendidik, tenaga pendidik dan masyarakat sekolah.
‘’Saya ingatkan bahwa pentingnya menyiapkan tunas bangsa sebagai pewaris masa depan yang lebih baik. Program UKS merupakan upaya strategis untuk menyiapkan peserta didik yang sehat, sehingga memaksimalkan potensi dan prestasi anak,’’ tutur Joko.
Menurutnya, upaya menjaga kesehatan bisa dimulai dari lingkungan sekolah yang menekankan pada perubahan perilaku. Karena itu program UKS ini penting karena memuat pendidikan kesehatan sejak dini.
Narasumber dari PMI Kota Magelang Triaji Kristiawan menjelaskan tentang pertolongan pertama yang bertujuan untuk menyelamatkan jiwa, mencegah cacat dan memberi rasa nyaman dan penunjang proses penyembuhan.
Pertolongan pertama, lanjutnya, bisa dilakukan dengan beragam teknik. Misalnya teknik AVPU/ASNT, meliputi Alert/Awas jika pasien benar-benar tidak sadar, lalu Verbal/Suara yaitu dengan teriak atau panggil nama. Kemudian Pain/Nyari dengan goncangan bahu pasien dengan lembut dan Unresponsive/Tidak Respon yakni jika pasien tidak sadar maka perlu panggilan bantuan dan membuka jalan nafas.
‘’PMI tidak sekadar bertugas dalam penanggulang bencana, namun juga membantu pemerintah di bidang sosial kemanusiaan,’’ terangnya. (Suarabaru.id/dh)