SALATIGA – Pergeseran pasukan pengaman Pemilu dari jajaran Polres Salatiga ke TPS tersebar di Empat Kecamatan Salatiga, dilakukan Senin (15/4) pagi tadi. Total personel yang diterjunkan sebanyak 145 anggota Polri. Dimana, didalamnya juga dibantu TNI dan Linmas.
Kapolres Salatiga AKBP Gatot Hendro Hartono kepada wartawan usai apel di Mapolres Salatiga Senin (15/4) mengatakan, pola yang digunakan 2-6-12. “Sebanyak 145 personil itu terdiri dari Polri. Tapi kami juga dibantu TNI dan Linmas dengan pola pengamanan 2-6-12 yakni 2 anggota Polri- 6 TPS – 12 Linmas,” kata Gatot Hendro Hartono, saat apel siaga di Mapolres, Senin (15/4).
Kapolres juga kembali mengingatkan kepada jajarannya, agar dalam melaksanakan pengamanan di TPS dan kewilayahan tidak “main-main”. Termasuk, saat pengamanan di TPS semua anggota Polri dilarang keras melakukan pencatatan.
“Sebenarnya sudah berlangsung dalam Pemilu lima tahun lalu, bahwa anggota Polri, TNI untuk tidak boleh mencatat atau pun melakukan aktivitas merekap data karena tugas TNI Polri seyogyanya hanya berjaga dan memantau keamanan,” ungkapnya.
Kepada keluarga Polri, Gatot mempersilakan untuk memenuhi hak dan diberikan kebebasan untuk mencoblos sesuai hati nurani. Ditambahkan Kepala Satpol PP Kota Salatiga Yayat Nurhayat kepada wartawan di Kantor Walikota, terdapat 1.417 orang anggota Satlinmas Kota Salatiga yang diterjunkan dalam pengamanan Pemilu 17 April 2019.
Dan, dari 1.417 orang anggota Satlinmas itu sebanyak 1.228 orang diantaranya diserahkan kepada Polri Polres Salatiga. “Penyerahan ini dimaksudkan membantu tugas-tugas Polri khususnya saat pengamanan Pemilu di TPS yang tersebar di 614 TPS di Kota Salatiga,” papar Yayat.
suarabaru.id/erna