blank
Tingkatkan kompetensi pegawai, BBPJT gelar DKT pembuatan konten kreatif. Foto: BBPJT

SEMARANG (SUARABARU.ID) – Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah (BBPJT) menggelar Diskusi Kelompok Terpumpun (DKT) Konten Digital: Pembuatan Konten dengan Gawai di Umbul Sidomukti, Kabupaten Semarang. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh pegawai Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah.

Ketua Panitia, Naratungga Indit Prahasita mengatakan, kegiatan tersebut untuk meningkatkan kompetensi pegawai dalam memanfaatkan teknologi untuk pembuatan konten digital yang kreatif dan edukatif.

Kegiatan menghadirkan tiga narasumber, yaitu Bernad Apriadi, mahasiswa Universitas Budi Waluyo, Afrizal Adi Prayoga dan Octalia Heri S dari Duta Bahasa Jawa Tengah.

Naratungga berharap kegiatan ini mampu memberikan bekal keterampilan baru bagi seluruh peserta sehingga dapat diimplementasikan dalam tugas sehari-hari.

“Diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata dalam mendukung program Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah serta mempermudah penyebaran informasi kebahasaan dan kesastraan kepada masyarakat luas,” kata Naratungga, belum lama ini.

“Selama tiga hari, peserta aktif mengikuti diskusi, praktik, dan evaluasi hasil kerja bersama narasumber,” imbuhnya.

Kepala Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah, Dr. Syarifuddin menyatakan, penguasaan teknologi digital sangat penting untuk mendukung tugas dan fungsi Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah. Era digital menuntut semua orang untuk mampu beradaptasi, termasuk dalam menyampaikan informasi kebahasaan dan kesastraan.

“Kegiatan ini menjadi langkah konkret untuk meningkatkan kualitas pegawai Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah agar lebih kreatif dan inovatif dalam menghasilkan konten yang menarik sekaligus mendidik,” tegas Syarifuddin.

Syarifuddin menjelaskan, penguasaan teknologi, terutama dalam pembuatan konten digital merupakan langkah strategis Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah untuk menjangkau masyarakat yang semakin terhubung dengan media digital.

“Dengan kemampuan ini, kita bukan hanya bisa menyampaikan informasi kebahasaan dan kesastraan dengan lebih luas, namun juga bisa berinovasi dalam pengemasan pesan agar lebih menarik,” tandasnya.

Ning S