blank
PASANG : Salah satu petanbi Desa Sukorejo, Kecamatan Tunjungan, Blora, memasang cakram DVD-CD bekas untuk usir burung. Foto : Wahono

BLORA – Burung emprit membuat petani Blora jengkel. Pasalnya, bibit atau bahan semaian tanaman padinya menjadi rusak, dan tumbuh tidak sesuai harapan, karena aksi burung kecil turun ke sawah memakan bibit semaian padi.

Manuk (burung) emprit memang paling demen dengan bibit semaian padi. Buruntung itu datang setiap saat makan bibit persemaian padi, sementara petani tidak mungkin menunggui persemainnya setiap hari, pagi hingga petang.

“Manuk-manuk emprit yang merusak lahan persemaian padi, saya jengkel dan kemarin harus menyemai lagi,” beber Supardi (55), petani Sukorfejo, Kecamataan Tunjungan, Blora, Sabtu (29/12).

Mendengar banyak petani jengkel karena burung, lantas muncul kreatifitas dan cara mudah untuk mengusir burung-burung tersebut, yakni dengan kepingan cakram digital versatile disc (DVD) atau compact disck (CD).

“Kebanyakan burung emprit, kami temukan cara mudah mengusirnya, cukup pakai kepingan DVD-CD bekas,” ungkap Sudarwanto, pemerhati pertanian di Blora.

Kepingan cakram  DVD dan CD yang tidak terpakai, lanjutnya, digantung dengan cara diikat menggunakan tali transparan (jenis senar), disangga dengan bambu atau kayu memanjang dari ujung ke ujung lahan.

Berderet

Kepingan cakram yang menggantung tidak hanya satu deret, namun perlu beberapa deret bersebelahan satu dengan lainnya, tergantung luas lahannya, bisa dua, tiga, sampai enam deret.

“Iya, cakram DVD-CD bekas sekarang gampang didapat, harganya juga cukup murah,” tambah Sudarwanto.

Cara kerjanya juga cukup sederhana, kepingan itu bergoyang-goyang saat tertiup angin, sesekali mengeluarkan cahaya silau dari pantulan sinar matahari.

Dari pantulan sinar matahari yang silau membuat emprit takut, burung tidak berani mendekat turun memakan persemaian padi, papar Sudarwanto yang pernah belajar tehnologi pertanian di Jepang selama setahun lebih.

“Sudah saya coba pasang deretan DVD-CD di lahan persemaian, cukup berhasil, dan mulai ditiru beberapa petani ikut pasang,” kata Sudarwanto.(suarabaru.id/wahono)