blank
BERBURU BABI HUTAN: Para peserta Kejuaraan Berburu Pengkot Perbakin Semarang berfoto bersama sebelum bersiap beburu babi hutan di Kawasan Hutan Dukuh Kebonsari, Desa Karangsari Kecamatan Karanganyar, Kajen. (dok)

SEMARANG – Petembak Kota Semarang Niko berhasil menjadi yang terbaik pada Kejuaraan Berburu Pengkot Persatuan Berburu dan Menembak Indonesia (Perbakin) Semarang. Pada lomba yang berlangsung di Kawasan Hutan Dukuh Kebonsari, Desa Karangsari Kecamatan Karanganyar, Kajen, akhir September lalu, dia berhasil menembak babi hutan seberat 68,17 kg. Posisi kedua diraih Rangga dengan hasil tembakan seberat 68,01, disusul Benny Haryono dengan berat 65,06 kg. Kejuaraan tersebut diikuti puluhan petembak anggota Perbakin Kota Semarang yang aktif. Ketua Panitia H Maryanto menjelaskan, hasil yang ditimbang dan dinilai adalah satu ekor babi hutan hasil buruan yang terberat.

”Tiap peserta hanya boleh menyetorkan babi hutan hasil berburu yang dinilai terberat setelah jeroan dihilangkan, jadi hanya daging dan tulang saja yang ditimbang. Berat buruan menjadi yang pertama yang dinilai. Jika ada berat yang sama, maka dinilai dari jenis kelamin. Jika masih sama, dilihat dari perkenaan peluru di bagian tubuh babi,” tutur Maryanto selepas rapat penilaian, Rabu (3/10). Dia menambahkan, lomba berburu babi hutan ini sebagai wadah atlet tembak nomor berburu untuk berkompetisi sehingga nantinya muncul bibit petembak berburu andal dari Kota ATLAS dan Jateng pada umumnya. Selain itu, untuk membantu masyarakat mengendalikan populasi babi hutan yang kerap merusak lahan perkebunan warga. Maksud lain adalah menyosialisasikan olahraga ini kepada masyarakat.

”Olahraga menembak khususnya berburu semakin berkembang di masyarakat. Perbakin Kota Semarang banyak menerima pengajuan menjadi anggota. Namun, menjadi anggota Perbakin bidang berburu ada ketentuan yang harus dipenuhi. Calon anggota harus melalui seminar dan tes kemampuan,” tutur Maryanto yang juga kabid berburu Perbakin Kota Semarang itu. Melalui kejuaraan ini diharapkan nomor berburu kian berkembang di masyarakat. Sebab, bidang berburu tak hanya terkait olahraga tetapi juga pariwisata. Sebab, peserta akan dihadapkan pemandangan yang bagus ketika berlomba. ”Para petembak bagus untuk ikut lomba berburu demi meningkatkan kemampuan mereka,” ungkap Maryanto. (rr)