blank
Personel Polsek Ngadirojo Polres Wonogiri, bersama pamong desa dan masyarakat, memberikan pertolongan kepada Kakek Atmo Redjo yang melakukan percobaan bunuh diri dengan menusukkan pisau ke perutnya tapi tidak mati. Korban diangkut ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan medis.(suarabaru.id/bp)

WONOGIRI – Kasus percobaan bunuh diri dengan cara menusukkan pisau ke perut, Kamis pagi (6/9), menggemparkan warga masyarakat Dusun Tukluk RT 4/RW 15, Desa Kerjolor, Kecamatan Ngadirojo, Kabupaten Wonogiri. Ini dilakukan oleh Kakek Atmo Redjo (83), yang diduga telah bosan menjalani kehidupan, dan bermaksud nekat bunuh diri dengan menusukkan pisau ke perutnya, namun tidak tewas.
Keterangan yang dikumpulkan dari lokasi kejadian menyebutkan, pagi itu menantu korban, yakni Ny Tarmi (50), bangun untuk salat Subuh. Dia yang tinggal serumah dengan mertuanya ini, kaget ketika mendengar suara mengaduh orang kesakitan. Seusai melaksanakan salat, Ny Tarmi, berupaya mendekat ke arah sumber suara orang yang mengaduh kesakitan tersebut. Betapa kagetnya, ternyata itu adalah mertuanya, yakni Kakek Atmo Redjo yang telah berlumuran darah. Ny Tarmi menjerit ketakutan, ketika melihat di perut mertuanya masih tertancap sebilah pisau.
Seketika itu juga dia berteriak-teriak memanggil suaminya, Sugino (53) yang merupakan putra lelaki korban. Saat itu juga keduanya beteriak-teriak minta tolong kepada para tetangga dan segeralah berdatangan warga masyarakat sekitar untuk memberikan pertolongan. Kasus ini, kemudian dilaporkan ke pamong desa dan diteruskan ke Polsek Ngadirojo. Kanit Reskrim Polsek Ngadirojo, Ipda Bonal Eko Trilaksono, segera mendatangi ke rumah korban bersama Anggota SPKT Brigadir Suranto dan Bripda Widyo Widi. Bersama pamong desa dan warga masyarakat, segera diberikan pertolongan, untuk mengangkut korban memakai kendaraan dinas Polsek ke rumah sakit.
Meski pisau menancap di perutnya, tapi korban masih dalam keadaan hidup. Demikian ditegaskan Kapolres Wonogiri AKBP Robertho Pardede dan Kapolsek Ngadirojo AKP Budiyono, melalui Kasubag Humas Polres AKP Hariyanto. Menyikapi ini, kemudian dilakukan langkah percepatan pengangkutan korban ke rumah sakit, supaya korban cepat mendapatkan penanganan medis dan terselamatkan jiwanya. Pemicu mengapa Kakek Atmo Redjo nekat berupaya bunuh diri dengan menusukkan pisau tersebut, masih dalam penyelidikan petugas. Kepada petugas, pihak keluarga menyebutkan, bahwa setahun yang lalu korban memiliki riwayat pernah mencoba melakukan bunuh diri dengan cara gantung diri, tetapi gagal karena tali penjerat lehernya terlepas, sehingga cepat ketahuan dan diselematkan oleh keluarga.(suarabaru.id/bp)