WONOGIRI – BPR BKK Wonogiri selama tiga tahun terakhir menunjukkan kinerja baik. Tahun ini saja berhasil menyetor deviden ke Pemprov Jateng sebanyak Rp 2,1 miliar dan Pemkab Wonogiri Rp 2 miliar.
“Kinerja BPR BKK Wonogiri ini patut dicontoh, selain bagus dalam tata kelola usaha, juga mampu menjaga trend pemasukan,sehingga devidennya tinggi”, ungkap Asfirla Harisanto Ketua Komisi C DPRD Jateng
Ketika dikonfirmasi suarabaru.id , Kamis (9/8) sekitar prospek bisnis keungan di daerah, politis PDI Perjuangan yang akrab disapa Bogi ini memberikan jawaban positif. Bahkan dengan fakta hasil usaha BPR BKK Wonogiri yang mempu menyetor deviden hingga 2,1 milyar jelas menunjukkan kinerja yang baik.
Data di BPR BKK Wonogiri pencapai per Juli 2018 untuk aset, dana masyarakat dan penyaluran kreditnya sudah di atas 100 persen dari recana. Yakni masing-masing Rp 372,82 miliar (100,99%), Rp 311,99 miliar (100,44%) dan Rp 327,17 miliar (109,71%). Sedangkan untuk pendapatan dan laba bruto masing-masing mencapai 98,32% dari rencana, yakni Rp32,7 miliar dan Rp 5,02 miliar.
Sementara dari rasio keuangannya selama tiga tahun (2015-2017) maupun per Juli 2018 berturut juga sehat. Khusus kredit bermasalah (non performing loans/NPL) yang mencapai 6,95 persen, menurut anggota Komisi C Ahmad Ridwan masih wajar.
“Rencana NPL tidak melebihi 5,17 persen, tapi realisasinya naik menjadi 6,95 persen. Saya kira tidak masalah, toh kredit yang disalurkan melebihi dana yang dihimpun (109,7%),” jelas legislator PDI Perjuangan itu. (suarabaru.id/sl)