blank
Proyek pelebaran Jalan Pahlawan dimulai dengan menebang pohon peneduh, (Suarabaru.id/dh)

 

MAGELANG- Jalan Pahlawan sepanjang 600 meter mulai dari Taman Pentiperi sampai  pertigaan Jalan Piere Tendean dilebarkan, dari semula 8 meter menjadi 10 meter.

Pelebaran dilakukan untuk melancarkan arus lalu lintas pada jam sibuk, khususnya saat siswa pulang sekolah. ‘’Banyak kendaraan penjemput yang menunggu di pinggir jalan, sehingga menyebabkan kelancaran lalu lintas terganggu,’’ kata Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito beberapa hari lalu.

Di Jalan Pahlawan sepanjang 600 meter terdapat empat sekolah. Yaitu SD Negeri Magelang 6, SD Negeri Magelang 7, SMP Negeri 4 dan SMP Negeri 1. ‘’Setiap pulang sekolah sering macet, maka kita urai dengan melebarkan jalan. Masyarakat jangan zuudhon dulu, nanti menjadi lebih bagus,’’ tuturnya.

Nantinya, lanjut mantan Kepala DPU Kota Magelang, kanstin pembatas jalan juga dikecilkan, tidak seperti sekarang yang ukurannya besar.

Juga pohon peneduh yang ditebang akan diganti dengan pohon yang bunganya bagus. ‘’Jalur lambat tetap ada, juga trotoarnya.’’

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), Yonas Nusantrawan Bolla menjelaskan, saat pagi hari lalu lintas di Jalan Pahlawan lancar, karena mobil pengantar hanya drop siswa terus jalan lagi. ‘’Siang banyak kendaraan parkir di pinggir jalan menunggu anak pulang sekolah, itu yang menyebabkan lalu lintas tidak lancar,’’ terangnya.

Didampingi pejabat pembuat komitmen (PPKom) proyek itu Heru Wasono, dia menerangkan, jalan yang semula 8 meter dilebarkan menjadi 10 meter. Kanstin lama selain ukurannya besar juga sudah tidak layak,  diganti menjadi ramping. Jalur lambat yang semula lebarnya 3 meter dikurangi menjadi 2 meter. Trotoar semula 1,5 meter dikecilkan menjadi 1,2 meter.

‘’Pohon peneduh yang semula berada di pinggir jalan dipindah ke trotoar, dan diganti dengan pohon jakaranda yang bunganya berwarna ungu. Kemudian di bawah jalur lambat dibuat saluran pembuangan air hujan menggunakan udit,’’ tuturnya sambil menambahkan, pembangunan dilakukan selama 150 hari kerja dengan biaya sekitar Rp 4,3 miliar. (Suarabaru.id/dh)