blank
Hendrar Prihadi (Wali Kota Semarang). Foto: antara

SEMARANG (SUARABARU.ID)– Beberapa tempat wisata dan hiburan di Ibukota Jawa Tengah, akan dibuka kembali oleh Pemerintah Kota Semarang, mulai Senin (22/6/2020). Namun dengan keluarnya izin itu, para pengelola tetap harus memenuhi syarat dalam penerapan protokol kesehatan, di masa pademi covid-19.

Menurut Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi di Semarang, Sabtu (20/6/2020), pelonggaran di sektor pariwisata itu, seiring dengan perpanjangan pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PKM), yang akan mulai berlaku 22 Juni hingga 5 Juli mendatang.

Selain memenuhi protokol kesehatan, pengelola tempat wisata dan hiburan itu, diwajibkan membatasi jumlah pengunjung, hingga menjadi setengah dari kapasitas yang seharusnya.

BACA JUGA : Kapolri dan Panglima TNI Tengok Pasar dan Mal di Semarang

”Misalnya kapasitas objek wisata Goa Kreo yang bisa memuat hingga 800 orang, maka harus bisa dipastikan setelah 400 pengunjung, tidak boleh lagi ada yang masuk,” saran Hendi, sapaan akrab Wali Kota.

Selain itu, dia juga meminta petugas objek wisata untuk tegas, kepada para pengunjung, dalam menerapkan SOP kesehatan, serta menjaga jarak fisik.

Dia mengungkapkan, sudah banyak keinginan dari pengelola tempat wisata dan hiburan, untuk segera kembali beroperasi. ”Yang paling ingin agar segera dibuka lagi itu pengelola tempat karaoke keluarga,” ungkapnya.

Jumlah Tamu
Hendi mengizinkan tempat karaoke untuk dibuka kembali, dengan syarat tetap menjalankan protokol kesehatan, serta tanpa pemandu lagu. Selain di bidang pariwisata, pelonggaran juga diberikan untuk kegiatan pernikahan dan pemakaman.

Dia juga menjelaskan, selain selalu menerapkan SOP kesehatan, pelaksanaan pernikahan juga harus membatasi jumlah tamu yang hadir, yakni maksimal 50 orang, atau setengah dari kapasitas gedung yang digunakan.

Ditambahkan dia, upaya medis dan ekonomi dilakukan beriringan dalam upaya menggerakkan perekonomian menuju normal baru. ”Medis dan ekonomi sama-sama penting, oleh karena itu harus berjalan beriringan,” tutur Hendi.

Ant-Riyan