blank
Jalan keliling Tugu Pancasila, Kota Blora, sedang dibongkar untuk proses pemiliharaan oleh pelaksanan proyek CV Sembilan Bintang. (Foto : SB/Wahono)

BLORA – Setelah dipercantik dengan sejumlah fasilitas lampu warna-warni dan air mancur di bawahnya, Tugu Jati populer di masyarakat dengan nama Tugu Pancasila, kini sedang dibangun beton dan paving warna melingkar.

Pavingisasi dan pemeliharaan jalan (rigit pavement atau teknik perkerasan kaku) pada ikon Kota Blora itu, lantaran jalan di sekitarnya tugu sering mengalami kerusakan, bonyok, remuk, dan ambles.

Menurut Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) setempat, Sam Gautama Karnadjaja, Rabu (4/9), tercatat terjadi pernah kerusakan sekitar 11 kali di jalan aspal kompleks Tugu Pancasila itu.

“Tercatat 11 kali mengalami kerusakan kecil sampai lumayan, maka kali ini dibeton,” tambah mantan Kepala Bappeda Kabupaten Blora.

Dijelaskan Kepala DPUPR, pemeliharaan (penataan) kini sedang berjalan, keliling tugu sudah dibongkar dan ditutup pagar darurat serta tanda kuning melingkar untuk pengamanan.

Pelaksanaan proyek pemeliharaan, lanjutnya, memakan waktu selama 90 hari kalender, dimulai sejak 18 Juli 2019 dan bakal rampung 15 Oktober 2019 dengan dana Rp 483,831 juta.

Adapun volume proyek, jalan beton 52,75M X 7,5M dan 16,00M X 6,00M dengan  nomor dan tanggal kontrak 602.4/BM-1.266/2019, 18 Juli 2019, jelasnya.

blank
Ikon Blora yang berama Tugu Pancasila (Tugu Jati) pada malam hari, tampak cantik dengan air mancur keliling, dan lampu warna warni. (Foto : SB/Ist).

Paving Warna

Menurut Sam Gautama, nanti di sekeliling tugu dipasang paving warna, sedangkan rigit pavement atau pembetonan jalan ada di posisi selatan tugu hingga sebagian masuk jalan Gunandar.

“Jalan aspal melinkar tugu dibongkar dipasangi paving warna, untuk pembetonan di selatan tugu,” tambahnya.

Diperoleh informasi Bupati Blora 2007-2010, RM Yudhi Sancoyo, dari awal tugu itu dinamai Tugu Pancasila, namun sebagian masyarakat menyebutnya dengan Tugu Jati.

Sebutan Tugu Jati, katanya, selain karena fisik tugu mirip tegakan pohon jati, Blora juga dikenal kabupaten penghasil kayu jati dengan kualitas terbaik di dunia.

“Memang Tugu Pancasila, tapi banyak juga yang menamai Tugu Jati, diresmikan awal 1980,” jelas Yudhi.

Ditambahkan, tugu itu awalnya digagas dan dibangun oleh Bupati Blora ke-22 (1973-1979), Soepadi Joedodarmo. Namun diserahkan peresmian kepada Bupati Blora ke-23 (1979-1989), H. Soemarno.

Yudhi mengaku senang, Tugu Pancasila sebagai ikon Kota Blora dan punya nilai history (sejarah) tersendiri, terus diuri-uri dan ditata semakin baik oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab).

“Senang juga, Tugu Pancasila kebanggaan warga Blora terus diuri-uri, kembali bersolek, dan dirawat  baik,” ungkap anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah (2014-2019) dari Partai Golkar dan Bupati Blora ke-26.

Suarabaru.id/Wahono