blank
UPACARA: Istri Bupati Rembang Abdul Hafidz, Hj Hasiroh Hafidz saat mengikuti prosesi penyerahan Pataka, setelah dikirab ke Bulu. Acara itu berlangsung pada upacara HUT ke-140 Hari Kartini, di alun-alun Rembang, Minggu (21/4) pagi.(Djamal AG)

REMBANG -Setelah sebelumnya dilepas dan dikirab menyusur jalan ke arah Desa Bulu, Kecamatan Bulu, Kabupaten Rembang, sejauh 26 kilometer, Pataka kata mutiara Raden Ayu (RA) Kartini, Minggu 21/4 pagi kembali ke Rembang dan diterima istri bupati, Hj Hasiroh Hafidz pada upacara peringatan ke-140 Hari Kartini di alun-alun setempat.

Penyerahan Pataka diiringi oleh 21 gadis berkebaya ala Kartini, dan disaksikan oleh sejumlah pejabat dan tamu undangan yang hadir dalam upacara itu. Sementara Hasiroh Hafidz, penerima Pataka, didampingi suaminya, Bupati Abdul Hafidz.

Pataka tersebut langsung dimasukkan dalam peti, kemudian dibawa ke pendopo Museum RA Kartini, untuk disimpan.

HUT ke-140 Hari Kartini di Rembang, tahun ini,  mengusung tema, “Dengan Pesona Kartini Kita Tingkatkan Daya Saing Pariwisata Untuk Mewujudkan Rembang Madani (Aman Damai Amanah Nyaman dan Iman)”.

Tema tersebut dipilih langsung oleh Bupati Abdul Hafidz, sebagai bentuk ungkapan rasa syukur atas segala keberhasilan dan pencapaian yang telah diraih dalam kurun waktu 4 tahun terakhir. Mulai dari keberhasilan menurunkan angka kemiskinan, meningkatkan infrastruktur, termasuk tata pemerintahan yang baik, dan keberhasilan lainnya.

Bagi Abdul Hafidz, tema itu memiliki makna secara luas, dan sebagai ungkapan rasa bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, atas keberhasilan yang telah dicapai Kabupaten Rembang. Bupati juga menyampaikan ucapan terimakasih kepada seluruh masyarakat Rembang, yang ikut andil dalam pembangunan di daerahnya.

Bupati juga menyatakan, peringatan Hari Kartini kali ini dinilai lebih semarak dibandingkan tahun sebelumnya. Dukungan dari segenap instansi, organisasi, pihak swasta, maupun masyarakat, cukup bagus. Antusiasmenya mereka sungguh luar biasa.

Sebelumnya (Sabtu, 20/4) malam, Pataka tersebut dikirab mulai dari pendopo museum menuju Makam RA Kartini di Desa Bulu. Paginya, Petaka itu dibawa ke tempat asalnya.(suarabaru.id/Djamal AG)