blank
PERAWATAN : Petugas PT PLN Rayon Blora dalam tugas pemiliharaan, dan perawatan jaringan akibat gangguan hewan (binatang). Foto : Wahono

BLORA Gagguan jaringan listrik tidak hanya saat musim hujan, namun di musim kemarau,  angin kencang membuat pohon patah, dan roboh serta benda lain yang terbang menimpuk jaringan listrik PT PLN (Persero).

Akibatnya, suplai listrik ke warga (pelanggan), perkantoran, perbankan, dan fasilitas publik serta aktivitas perusahaan negara maupun swasta terganggu hingga berjam-jam.

“Selain pohon dan benda terbang terbawa angin, binatang seperti burung, ular, tokek juga sering ganggu jaringan,” jelas Manager PT PLN Rayon Blora, M. Alwi Sofian, Minggu (26/8).

Dijelaskan, gangguan jaringan listrik akibat hewan mencapai sekitar 25 persen, terbanyak burung merpati, disusul tokek, ular dan sepuluh persen karena sambaran petir dan ulah manusia.

Jaringan listrik yang rawan gangguan hewan, terbanyak di bentangan jalur Cepu-Randublatung, Kedungtuban-Kradenan dan pinggiran kota Kecamatan Cepu, rinci Alwi.

“Gangguna listrik akibat hewan, petir dan manusia sekitar 35 persen, pohon dan sejenisnya 65 persen,” bebernya.

blank
Burung merpati penyebab gangguan listrik Foto : Wahono

Isolator

Selama ini petugas rutin melakukan langkah-langkah perawatan dan pembenahan jaringan, tapi karena wilayah kerja PT PLN Cepu sangat luas, kejadian gangguan bisa kapan saja.

Masalah yang sama dihadapi kawasan Blora Barat. Menurut Manager PT PLN Rayon Blora, Mahfud  Sungadi, kasus gangguan listrik padam di Blora 70 persen akibat pohon.

Gangguan lainnya karena hewan (binatang), gangguan karena manusia, dan gangguan lainnya. Agar pelayanan lepada pelanggan terhaga, petugas gangguan disiapkan selama 24 jam penuh, katanya.

“Seperti di wilayah kerja Cepu, untuk mencegah gangguan hewan, jaringan kami pasangi isolator,” jelas Mahfud.

Maka untuk mewujudnya bebas listrik padam, pihaknya harus kerja keras melakukan pembenahan jaringan dengan memotong (rabas-rabas) ranting, dan memotong tegakan pohon yang berisiko menggangu jaringan.

Demi pelayanan yang lebih baik, lanjutnya, apapun kondisinya petugas harus selalu siap 24 jam, dan menjalankan program hadirkan langkah nyata (HLN), dan zero incedent.(suarabaru.id/Hn)