MAGELANG- Sampah yang ditinggal penonton seusai menyaksikan karnaval mobil hias memperingati HUT Ke 73 Kemerdekaan Sabtu (25/8), mencapai 20 meter kubik (m3). Sampah itu tercecer mulai sekitar Rindam IV/Diponegoro yang menjadi tempat start, Jalan A Yani, alun-alun, Jalan Pemuda, Jalan Tidar dan Jalan Tentara Pelajar yang dilewati peserta karnaval.
‘’Volume sampah seluruhnya mencapai 20 m3, dan membutuhkan waktu sekitar lima jam untuk membersihkannya. Petugas kebersihan yang dikerahkan sebanyak 70 orang dari ‘tim sapu jagat’,’’ ungkap Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Machbub Yani Arfian, Minggu (26/8).
Untuk mengangkut sampah yang didominasi botol bekas air mineral, plastik , kardus bekas makanan dan sebagainya, DLH mengerahkan lima truk, mobil pick up dan kendaraan roda tiga. Tim Sapu Jagat mulai bekerja pukul 17.00 setelah penonton pulang dan berakhir pukul 22.00.
Menurutnya, lamanya proses pembersihan sampah disebabkan masih banyaknya kendaraan roda empat yang parkir di pinggir jalan di sekitar alun-alun. Selain itu, masih banyak pedagang kaki lima (PKL) tiban yang berjualan
hingga larut malam.
Selain meninggalkan sampah, lanjut Machbub, karnaval mobil hias yang diikuti 93 peserta juga menyebabkan tanaman bunga ditaman pinggir jalan rusak, karena diinjak-injak para penonton.
Kepala Bidang Pengelolaan dan Penangaan Persampahan R Jaka Prawistara mengemukakan, pihaknya masih mendata jumlah tanaman yang rusak tersebut. Setelah dilakukan pendataan , segera dilakukan perbaikan dengan cara menanam kembali sesuai jenis tanaman yang rusak.
Pada Minggu pagi (26/8) tim gabungan dari Dinas Lingkungan Hidup, Satpol PP dan Linmas serta UPT Pemadam Kebakaran melakukan pembersihan trotoar sekitar alun –alun dan sepanjang Jalan Pemuda seusai berlangsungnya karnaval mobil hias.
Selain dikosek menggunakan sapu lidi dan sikat, trotoar juga disemprot menggunakan mobil pemadam kebakaran, mobil penyiram bunga milik Dinas Lingkungan Hidup dan kendaraan lainnya. (Suarabaru.id/dh)