WONOGIRI – Sebentar lagi bangsa Indonesia akan memilih Presiden dan Wakil Presiden. Berkaitan ini, Habib Syeh Bin Abdul Qodir Asegaf, mengingatkan, jangan sampai menjelek-jelekkan calon presiden. ”Silahkan memilih presiden sesuai pilihannya masing-masing, tanpa harus menjelek-jelekannya dan membongkar aib orang lain,” tegasnya ketika tampil memberikan tausyiah dalam pengajian akbar di Pondok Pesantren (Ponpes) Roidhoh Azizah 99, Dusun Widoro RT 3/RW 5, Desa Widoro, Kecamatan Sidoharjo, Kabupaten Wonogiri.
Pengajian akbar Jumat malam (24/8) bersama Habib Syeh Bin Abdul Qodir Asegaf, dikemas dalam kegiatan agamis ‘Sidoharjo Bersholawat,’ digelar dalam rangka tasyakuran Keluarga Besar KH Al Adiyat, dan untuk ikut memperingati HUT Ke 73 Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) Tahun 2018. Kepada massa yang menghadiri pengajian akbar tersebut, Habib Syeh Bin Abdul Qodir Asegaf, menyatakan, jangan sampai diantara kita ada yang menjelek-jelekan satu dengan yang lain, dan jangan membongkar aib orang lain. Karena, tandas Habib, orang yang membongkar aib orang lain, itu semata-mata hanya ingin menutupi aibnya sendiri atau kekurangannya sendiri. Kepada massa peserta pengajian akbar, Habib, menyerukan untuk tidak merasa lelah dalam berdoa dan berusaha. ”Kita harus ikhlas dalam melaksanakan perintah Allah SWT, niscaya akan dibalas dengan kebaikan-kebaikan yang tidak disangka-sangka,” tandasnya.
Seperti pernah dikemukakan oleh Nabi Muhamad SAW dalam Al Quran, tandas Habib, bahwa musuh terbesar umat Islam yang sebenarya adalah setan. Dengan adanya Ponpes Roidhoh Azizah 99 ini, Habib menyerukan agar orang tua dapat menitipkan anak-anaknya untuk belajar ilmu agama dengan baik. Hadir dalam kegiatan tersebut, Dandim 0728 Wonogiri Letkol (Inf) M Heri Amrulloh, Ketua DPRD Wonogiri Setyo Sukarno, Wakil Ketua DPRD Sunarmin, Danramil 17 Sidoharjo Kapten (Inf Hengky), Kapolsek Sidoharjo AKP Sumitro, Camat Sidoharjo Mulyono beserta para pejabat terkait, tokoh agama dan tokoh masyarakat.
Ikut memberikan sambutan,Ketua DPRD Wonogiri, Setyo Sukarno. Di hadapan massa peserta pengajian, orang pertama di lembaga legislatif Wonogiri ini, menyatakan, di Bulan Agustus ini yang masih bersuasana memperingati HUT Ke 73 Kemerdekaan RI, kiranya kita dapat mengambil kisah pejuang Islam KH Hasyim Ashari dengan Qobul Waton Minal Iman, mampu menumbuhkan semangat membangun bangsa Indonesia. ”Tanah Air kita ini, memerlukan siraman iman, agar dapat membangun rasa nasionalisme untuk menjaga pilar-pilar Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). ”Ada satu pesan dari Bapak Bupati, bahwasanya kita harus menjaga situasi aman di lingkungan masing-masing, terlebih lagi di tahun politik yang rawan perpecahan,” tegasnya sembari menyebutkan betapa penting bangsa ini untuk diberikan siraman rohani guna mewujudkan kedamaian, agar menjadikan diri kita semakin matang dalam menghadapi masalah. Secara khusus, hadirin diajak untuk berdoa bagi saudara-saudara kita di NTB, agar terhindar dari musibah gempa yang lebih besar. Pada sisi lain, Setyo Sukarno mengajak semua muslim dengan semangat Islamiyah, bersama-sama ‘sesarengan mbangun’ Wonogiri.(suarabaru.id/bp)