blank
ASSET NEGARA : Inilah asset negara di Blok Cepu, fasilitas Lapangan Banyu Urip berlokasi di selatan jalan Raya Cepu-Bojonegoro-Cepu KM-16, Desa Bonorejo, Kecamatan Gayam, Bojonegoro. Foto : Hn

BLORA –Blok Cepu stabilan dengan produksi diatas 200.000 barel perhari (BPH) crude oil (minyak mentah), angkanya berskisar 205.000 sampai 208.000 BPH, hanya dari Lapangan Banyu Urip.

Produksi crude oil sebebsar itu, dijelaskan operator Blok Cepu, ExxonMobil Cepu Limited (EMCL), produksi Lapangan Banyuurip diatas 200.000 barel perharinya, bahkan sering pada angka 208.000 BPH.

“Sejak 2017, produksi Blok Cepu stabil diatas 200.000 BPH,” jelas Juru Bicara EMCL Rexy Mawardijaya, Jumat (27/7).

Menurutnya, puncak produksi di Lapangan Banyuurip sudah terpenuhi sejak awal 2016, bukan saat ini yang produksinya diatas 200.000 BPH.

Rexy menjelaskan, jika saat ini produksi Lapangan Bnayuu Urip diatas 200.000 BPH, tentunya target puncak produksi 165.000 sampai 185.000 BPH sudah terealisasi dan terlampaui sejak dua tahun lalu.

Saat ini, lanjutnya lagi, EMCL sedang menyiapkan lapangan Kedung Keris yang ditarget bisa produksi bertahap hingga 10.000 BPH, dengan memasang pipa-pipa.

Proyek minyak dan gas bumi (migas) di Lapangan Kedung Keris (KDK) itu masuk Desa Sukoharjo, Kecamatan Kalitidu, Bojonegoro, Jawa Timur, diawali dari pemboran sumur.

blank

Pengembangan

Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mendukung penuh Lapangan KDK, dengan telah menyetujui rencana pengembangan (Plan of Development/PoD) Lapangan (KDK), Blok Cepu.

Untuk mewejudkan proyek KDK itu, disiapkan total investasinya 171 juta dolar, dan sampai saat ini semuanya berjalan sesua rencana serta lancar.

“Investasi Lapangan KDK totalnya 171 juta dolar, kalau lapangan Banyu Urip 3,5 miliar US dolar,” jelas Juru Bicara EMCL, Rexy Mawardijaya

Khusus Lapangan KDK, rencana produksi akhir 2019, dan jika bisa menghasilkan crude oil hingga 10.000 BPH, tentu volume produksi Blok Cepu akan meningkat.

Rexy menambahkan, Lapangan KDK menjadi tambahan penting terhadap 729 juta barel minyak di Blok Cepu dari pengembangan Lapangan Banyu Urip.

Perlu diketahui,  hak pengelolaan Blok Cepu dipegang oleh dua kontraktor, yakni Pertamina EP Cepu dan EMCL. Keduanya sama-sama memiliki hak pengelolaan 45 persen, tapi operatornya dipegang EMCL.

Sedangkan yang 10 persen,  hak pengelolaannya dimiliki empat Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), PT Blora Patragas Hulu, PT Petrogas Jatim Utama Cendana, PT  Asri Darma Sejahtera, dan PT Sarana Patra Hulu Cepu. (suarabaru.id/Hn)