BLORA (SUARABARU.ID)– Sub Detasemen (Subden) Gegana Satbrimob Polda Jateng, Minggu (28/6/2020), melaksanakan disposal (peledakan), benda temuan yang diduga bom udara peninggalan zaman Belanda.
Bom udara kuno dan diperkirakan masih aktif itu, ditemukan pada Sabtu (27/6/2020), di pinggir Sungai Bengawan Solo, wilayah Kelurahan Ngelo, Kecamatan Cepu, Blora.
”Prosesi disposal bom udara sudah dilaksanakan dengan aman dan lancar,” kata Kapolres Blora, AKBP Ferry Irawan melalui Kapolsek Cepu AKP Agus Budiana.
BACA JUGA : Polres Blora Rajin Kosek Togel, 9 Tersangka Ditangkap
Menurut Kapolsek, lokasi peledakan dilaksanakan di kawasan hutan jati negara petak 4039, RPH Ngawenan, BKPH Pasar Sore, KPH Cepu, masuk Desa Sambongrejo, Kecamatan Sambong, Blora.
Pelaksanaan disposal bom udara peninggalan Belanda itu, dihadiri Kabagops Polres AKP Supriyo, Kasat Intelkam AKP Sutanto dan Tim Subden Gegana Satbrimob Polda Jateng, yang dipimpin Iptu (Pol) Huda, sejumlah perwira TNI/Kodim serta beberapa pejabat Perhutani KPH Cepu.
Ada pun ciri-ciri benda temuan itu, lanjut AKP Agus Budiana, berbahan peledak panjang 80 cm, diameter 20 cm, berbentuk lonjong menyerupai rudal atau mortir.
Clash II
Pelaksanaan disposal berlangsung sekitar pukul 10.45 WIB, diawali Tim Subden Gegana, dengan melakukan evakuasi benda temuan dari pinggir Bengawan Solo.
Benda yang diperkirakan tinggalan clash II (1948) itu, selanjutnya dibawa ke lokasi disposal, di kawasan hutan jati Resor Polisi Hutan (RPH) Ngawenan, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Pasar Sore, Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Cepu, yang tidak jauh dari Pos DX.
”Pukul 11.45 WIB, benda temuan tiba di lokasi disposal, di RPH Ngawenan, Desa Sambongrejo, Kecamatan Sambong, Blora. Sekitar pukul 12.10 WIB, dilakukan disposal (peledakan) tahap pertama,” jelas AKP Agus Budiana.
Injak Bom
Tepat pukul 13.13 WIB, lanjutnya, peledakan tahap kedua berhasil dilakukan dan bom udara kuno itu dinyatakan sudah hancur, dan berhasil diledakkan dengan lancar dan aman.
Bom udara itu sendiri ditemukan Nanang (43), saat memancing. Ketika itu, kakinya serasa menginjak benda yang sepintas mirip bom. Kaki kanannya bahkan sempat berdarah, dan segera dibawa ke puskesmas untuk pengobatan.
Benda yang sama, menurut Pandu Subiyanto, warga Cepu, sudah beberapa kali ditemukan di Daerah Aliran Sungai (DAS) Bengawan Solo, di perbatasan Jateng-Jatim itu.
”Seingat saya, sudah tiga atau empat kali ditemukan bom udara kuno mirip mortir, dan langsung diamankan petugas,” jelas Pandu, yang juga menjadi pengurus KONI Kabupaten Blora Korwil Cepu ini.
Wahono-Riyan